Menu

Heboh, Sudah Beberapa Hari Ini Harimau Sumatera Dikabarkan Berkeliaran di Areal Kampus

Siswandi 9 Jan 2020, 10:09
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Heboh tentang konflik Harimau Sumatera dengan manusia tidak hanya terjadi di Riau. Kondisi serupa, belakangan ini juga sering terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Bahkan, si raja hutan saat ini dikabarkan sudah mulai berkeliaran di dalam kampus. Akibatnya, beberapa aktivitas terpaksa harus dihentikan untuk sementara waktu. 

Seperti dilansir republika, seekor Harimau Sumatera dilaporkan telah enam hari terakhir muncul dan berkeliaran di area kebun riset yang berada dalam komplek Universitas Sriwijaya (Unsri) kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Terkait kabar itu, Kepala Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya, M Umar Harun membenarkan pihaknya telah menerima laporan tentang kehadiran binatang yang diduga si belang tersebut. Sejauh ini, ada dua laporan yang telah dikantongi pihaknya. Pertama dari mahasiswa dan satu lagi dari sorang penyadap karet.

"Ini dua versi, ada yang bilang macan, tapi ada juga mengatakan harimau," ujarnya, Kamis (9/1).

Laporan pertama diterima pihaknya pada Sabtu (4/1/2020). Ketika itu seorang mahasiswa sedang melaksanakan riset di kebun kelapa sawit. Mahasiswa tersebut mengaku mendengar suara auman, namun tidak melihat wujud sumber suara karena langsung lari ketakutan.

Sedangkan laporan kedua diterima Selasa (7/1/2020) saat seorang penyadap mengaku melihat hewan sebesar anak sapi yang memiliki belang. Lokasinya tidak jauh dari lokasi laporan pertama. Namun si pelapor melihatnya dari jarak cukup jauh. Kondisi yang ketika itu menjelang maghrib, juga membuat pelapor tak bisa melihat kehadiran binatang itu dengan jelas. 

"Kami juga sudah ke lokasi dan melihat ada jejak-jejak, tapi kami belum tahu apa itu jejak macan atau harimau karena kami bukan ahlinya," tambahnya lagi. 

Riset Dihentikan 
Setelah laporan itu, pihaknya sudah mengimbau seluruh civitas akademika menghentikan sementara aktivitas riset di area perkebunan Unsri. Dia juga telah melapor ke BKSDA untuk meminta bantuan pengecekan.

Untuk diketahui, area kebun riset kampus Unsri Indralaya memiliki luas 200 hektare yang didominasi semak belukar. Dari jumlah itu, 30 hektare di antaranya merupakan kebun sawit aktif dan 15 hektare kebun karet.

Kebun tersebut berbatasan dengan kebun warga yang dibatasi tembok beton setinggi dua meter. Kebun Unsri itu membentang sepanjang puluhan kilometer dan tersambung dengan seluruh tembok pagar Kampus Unsri Indralaya. 

"Setahu kami di dalam perkebunan itu memang masih banyak babi, tapi untuk predator semacam harimau atau macam kami belum pernah lihat," ujar Umar.

Terkait hal itu, Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan pihaknya telah menerima laporan itu. Dikatakan, ihaknya akan mengecek guna memastikan kebenarannya.

"Yang pasti selama ini kami tidak punya data keberadaan harimau di lokasi tersebut (Ogan Ilir), dan juga lokasi dengan kantong harimau terdekat jaraknya mencapai 90 kilometer," terangnya. 

Untuk diketahui, tutupan lahan antara kantong habitat Harimau Sumatera dan kebun Unsri cenderung sangat kecil, sehingga secara ilmiah kecil kemungkinan ada harimau di kebun tersebut. ***