Menu

Usai Pangkalanya Dirudal, Amerika Serikat Siap Bernegosiasi dengan Iran Tanpa Syarat

Riko 10 Jan 2020, 09:13
Donald Trump (net)
Donald Trump (net)

Trump pun mengatakan bahwa AS akan segera menjatuhkan sanksi keuangan dan ekonomi tambahan kepada Iran. “Sanksi itu diberikan hingga Iran mengubah perilakunya,” tutur Trump. Dia menyerukan Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya kepada terorisme.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kepada CBS News bahwa informasi intelijen mengindikasikan Iran telah meminta kelompok milisi pendukungnya agar tidak menyerang sasaran AS. "Kami menerima beberapa laporan intelijen bahwa Iran mengirim pesan kepada kelompok milisi pendukungnya agar tidak menyerang sasaran atau warga sipil AS, dan kami berharap pesan itu terus bergema," kata Pence kepada media tersebut.

Bukan hanya AS yang mengindikasikan penurunan eskalasi. Iran juga demikian. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengungkapkan Iran tidak akan meningkatkan eskalasi atau perang. “Kita akan membela diri melawan segala bentuk agresi,” ujarnya. Moqtada al-Sadr, ulama Syiah yang menentang intervensi Iran dan AS di Irak, menyatakan krisis Irak telah selesai. “Semua faksi di Iran harus bersabar dan tidak memulai peperangan,” paparnya.

Namun demikian, Komandan Pasukan Antariksa Garda Revolusi Iran Amirali Hajizadeh mengungkapkan bahwa serangan misil di Irak tidak bertujuan untuk membunuh tentara AS. "Itu hanya untuk menimbulkan kerusakan mesin militer Washington. Itu juga merupakan awal dari serangkaian serangan di kawasan," katanya dilansir stasiun televisi Iran.

Menurut Hajizadeh, balas dendam paling tepat atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani adalah mengusir tentara AS dari Timur Tengah. "Ratusan misil siap diluncurkan,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan Abdollah Araghi, komandan senior Garda Revolusi. "Serangan balas dendam yang lebih keras akan segera dilakukan," ujarnya.

Sementara komandan baru Pasukan Quds, Brigadir Jenderal Esmail Ghaani, mengatakan dia akan mengikuti langkah Jenderal Qassem dalam memimpin pasukan militer tersebut. Quds bertugas untuk mengawasi operasi militer Iran di luar negeri. "Kita akan melanjutkan jalan bercahaya dengan kekuatan," kata Ghaani.

Halaman: 123Lihat Semua