Menu

Mengaku Diperkosa dan Dianiaya, Nenek 60 Tahun Ini Malah Jadi Tersangka, Begini Ceritanya

Satria Utama 11 Jan 2020, 09:34
Nenek SM mengaku dirinya bukan diperkosa
Nenek SM mengaku dirinya bukan diperkosa

Kejanggalan ini yang kemudian membuat polisi kembali melakukan olah TKP dengan lebih mendalam pada Kamis (9/1) kemarin. Dalam olah TKP jilid 2 ini, polisi menemukan ketidaksesuaian antara pengakuan nenek Sumirtuk dengan fakta di lapangan. Kepada polisi, nenek Sumirtuk mengaku dianiaya dan diperkosa dalam keadaan tertidur terlentang di kasur.

"Pada olah TKP kemarin, jika posisi korban tertidur, seharusnya aliran darah dari leher akan jatuh menetes ke bagian daerah belakang atau dada korban. Tetapi dalam olah TKP, faktanya bercak darah langsung di bawah (tubuh korban, yakni seprei)," papar Alfian.

Dari situ, polisi kemudian berkesimpulan, Nenek Sumirtuk tidak terlentang ketika darah menetes dari lehernya. "Artinya ini saat kejadian sang nenek dalam posisi duduk," jelas Alfian.

Perbedaan antara pengakuan Nenek Sumirtuk dengan fakta dalam olah TKP membuat polisi curiga dan memeriksanya lebih dalam. "Karena tidak ada kesesuaian antara pengakuan korban dengan alat bukti yang kami miliki. Sehingga kami lakukan interogasi dengan pemeriksaan intensif," ujar Alfian.

Saat interogasi, Nenek Sumirtuk akhirnya tidak bisa mengelak dari kebohongannya. Sehingga pada Jumat (10/01) pagi ini, sekitar 10.00 WIB, Sumirtuk mengakui bahwa dia bukan diperkosa dan dianiaya. Tetapi mencoba bunuh diri. Saat itu juga, Sumirtuk langsung ditetapkan sebagai tersangka pengakuan palsu. Polisi pun menggelar jumpa pers usai pengakuan nenek Sumirtuk.

"Dia tertekan karena punya utang Rp 10 juta. Sudah lama hidup sendiri, sehingga mengaku tidak sanggup membayar utang sejumlah itu," kata Alfian saat menyebut faktor yang membuat Nenek Sumirtuk hendak bunuh diri.

Halaman: 123Lihat Semua