Menu

Presiden Ini Siapkan Dana Rp89 Triliun agar Rakyatnya Mau Punya Anak Banyak

Satria Utama 16 Jan 2020, 05:59
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan sejumlah kebijakan. Foto/REUTERS/Maxim Shemetov
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan sejumlah kebijakan. Foto/REUTERS/Maxim Shemetov

RIAU24.COM -  MOSKOW - Populasi Rusia turun dramatis pada 1990-an saat ekonomi dan kondisi sosial sulit setelah runtuhnya Uni Soviet. Orang-orang Rusia takut memiliki anak banyak karena khawatir tidak dapat membiayai hidup keluarganya. 

Upaya pemerintah Rusia memperbaiki situasi itu belum juga berhasil sehingga membuat khawatir banyak ekonom tentang apa dampaknya memiliki tenaga kerja lebih sedikit bagi ekonomi. 

Untuk mengatasi kondisi yang mengjhawatirkan ini,  Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan sejumlah kebijakan untuk mendorong tingkat kelahiran bayi di Rusia. Menurut dia, tingginya tingkat kelahiran bayi sangat penting bagi masa depan negara itu meski harus menelan biaya minimal USD6,5 miliar (Rp89 triliun) untuk tahun ini saja. 

Dia menyatakan situasi demografis sangat sulit. Putin mengusulkan dana untuk keluarga berpendapatan rendah dengan anak kecil, tunjangan untuk para ibu pertama, dana lebih besar untuk keluarga dengan lebih banyak anak dan menciptakan lebih banyak tempat untuk penampungan anak. 

"Tugas historis kita adalah merespon tantangan ini," ungkap Putin dalam pidato negara bangsa di depan para elit politik Rusia.

Dia menambahkan, "Nasib dan prospek sejarah Rusia tergantung pada seberapa banyak kita di sana. Itu tergantung pada berapa banyak anak yang lahir di keluarga Rusia dalam satu tahun, lima, 10 tahun, pada menjadi apa mereka saat tumbuh nanti." 

Pada 2018, populasi Rusia sebanyak 147 juta, jumlah itu termasuk Crimea meski internasional tak mengakuinya sebagai wilayah Rusia. 

Kementerian Keuangan memperkirakan janji sosial baru oleh Putin itu akan menghabiskan dana antara USD6,5 miliar hingga USD7,31 miliar tahun ini, dan biaya itu akan ditingkatkan dalam beberapa tahun mendatang.***