Menu

Kota Wuhan di China Makin Mengkhawatirkan, Warga Saling Pukul Gara-gara Berebut Stok Makanan di Supermarket

Siswandi 27 Jan 2020, 23:38
Warga di Kota Wuhan berebut membeli bahan makanan di supermarket. Foto: int
Warga di Kota Wuhan berebut membeli bahan makanan di supermarket. Foto: int

RIAU24.COM -  Cobaan yang dialami warga Kota Wuhan di China saat ini, tampaknya belum usai. Setelah diserang virus Corona, mereka saat ini menghadapi masalah baru. Ya, sejak kota itu diisolasi pemerintah, Wuhan seperti berubah ibarat kota mati. Jarang sekali ada warga yang mau ke luar rumah meski hanya sekedar jalan-jalan.

Namun yang lebih mengkhawatirkan, saat ini mereka tak hanya berjuang melawan virus Corona yang sudah memakan korban puluhan nyawa. Warga di kota ini sekarang harus berjuang dan mencari cara agar bisa bertahan hidup. 

Pasalnya, sejak diisolasi, stok bahan makanan di kota itu terus menipis. Buntutnya, warga pun harus berebut bahan makanan di toko dan supermarket. Bahkan saking tipisnya stok, ada warga yang saling baku hantam gara-gara berebut bahan makanan/

Dilansir viva, Senin 27 Januari 2020, kondisi itu tampak dalam rekaman video di Twitter yang diunggah akun @CStoreNews_,. Sang netizen merekam supermarket dan toko-toko ritel di Wuhan yang sudah kosong. Semua rak-rak tak ada lagi yang terisi barang.

Kondisi itu membuat warga atau para pembeli harus berebut mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Bahkan, di sebuah kasir supermarket terlihat warga saling berkelahi memperebutkan sebuah barang.

Mereka saling menarik hingga memukul demi mendapatkan bahan-bahan pangan. Dalam keterangan video itu tertulis bahwa banyak warga yang akhirnya terpaksa meminta-minta makanan dan minuman.

Wuhan dan beberapa kota lain di China harus ditutup dan tak ada yang boleh keluar maupun masuk dengan bebas. Hal ini menyebabkan banyak warga harus bertahan dalam keterbatasan.

Sejauh ini, virus Corona terus menyebar ke berbagai negara lain. Sementara di China khususnya Wuhan, virus ini telah mengakibatkan banyak nyawa melayang. Perkembangan terbaru menyebutkan, korban yang meninggal akibat virus ini telah mencapai 80 orang. 

Begitu ganasnya virus ini dikabarkan banyak warga yang pingsan dan berjatuhan di jalan-jalan di China.

Tenaga medis pun dibuat kewalahan dengan jumlah pasien yang terus meningkat setiap waktu. Bahkan mereka juga harus bertaruh nyawa karena bisa terinfeksi seketika. Tak hanya itu, peralatan medis pun dilaporkan kian menipis. 

Demi menangani situasi yang semakin darurat ini, pemerintah China akan membangun rumah sakit yang ditargetkan bisa tuntas pembangunannya dalam hitungan hari. ***