Menu

Studi Mengungkap Bahwa Perangkat WiFi Mempengaruhi Kesuburan Pria

Devi 28 Jan 2020, 11:06
Studi Mengungkap Bahwa Perangkat WiFi Mempengaruhi Kesuburan Pria
Studi Mengungkap Bahwa Perangkat WiFi Mempengaruhi Kesuburan Pria

RIAU24.COM -   Jika Anda mencoba memiliki anak dan ternyata belum berhasil, jawabannya bisa jadi karena benda yang berada di saku Anda. Kumiko Nakata, seorang peneliti dari Jepang, menemukan bahwa gelombang elektromagnetik dari perangkat WiFi, seperti ponsel dan router di rumah, dapat melakukan kerusakan signifikan pada sperma.

Kami di Riau24.com mencoba mengawasi penelitian terbaru dan membaginya dengan pembaca kami.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 15% pasangan di dunia memiliki masalah dalam hal memiliki anak. Dan setidaknya sepertiga dari masalah kesuburan berasal dari pria. Tentu saja, infertilitas pria dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti lingkungan yang buruk, stres, pola makan yang buruk, genetika, dan lainnya. Namun, hal kecil seperti menyimpan ponsel di saku mereka bisa menjadi hal yang tidak memungkinkan Anda untuk memperoleh anak.

Para ilmuwan Jepang mengambil sampel dari sekelompok 51 pria dan membaginya menjadi 3 kelompok. Mereka juga menggunakan perangkat WiFi dan mereplikasi ponsel, sebelum membaginya menjadi tiga kelompok, yakni :

  • Satu kelompok merupakan sampel dari kelompok yang tidak mendapatkan paparan dari router WiFi.
  • Sementara itu kelompok kedua adalah kelompok yang mendapatkan paparan dari router WiFi, tetapi memiliki perisai perlindungan WiFi.
  • Dan kelompok ketiga memiliki paparan penuh.
     

Sampel ditempatkan relatif dekat dengan perangkat WiFi, mereplikasi ponsel yang dibawa-bawa di saku celana dan hasilnya diambil setelah waktu yang berbeda. Temuan itu agak menakutkan. Kelompok yang berada di bawah pengaruh sinyal WiFi selama 30 menit hampir tidak berpengaruh, paparan yang lebih lama mulai menunjukkan perbedaan yang mengesankan. Setelah 2 jam tingkat motilitas kelompok yang tidak terpapar adalah 53,3%, kelompok pelindung 44,9%, dan kelompok yang terpapar hanya 26,4%. Sementara 24 jam kemudian,  tingkat sperma mati untuk kelompok yang terpapar adalah 23,3% dibandingkan dengan 8,4% untuk sampel yang tidak terpapar.

Statistik mengatakan bahwa, akhir-akhir ini, jumlah ponsel aktif lebih besar daripada populasi dunia sebenarnya, yang berarti bahwa beberapa orang memiliki lebih dari satu ponsel, dan efek dari gelombangnya mungkin terlalu serius untuk diabaikan.

zxc2

Nakata menjelaskan bahwa penelitian ini mengkonfirmasi bahwa gelombang elektromagnetik dari perangkat WiFi aman bagi orang-orang yang dalam kesehatan paripurna. Mungkin, solusi sederhana seperti menyimpan telepon di atas meja dan bukannya di dalam saku.

Di mana Anda biasanya menyimpan ponsel Anda dan apa pendapat Anda tentang penelitian ini? Bagikan pendapat Anda dengan kami.