Menu

Deklarasi di Sumur Minyak Tertua di Minas, Ini Tekad yang Akan Diwujudkan APJP Migas Indonesia

Siswandi 28 Jan 2020, 23:56
Deklarasi APJP Migas Indonesia di lokasi sumur minyak tertua di Minas, Kabupaten Siak, Selasa 28 Januari 2020.
Deklarasi APJP Migas Indonesia di lokasi sumur minyak tertua di Minas, Kabupaten Siak, Selasa 28 Januari 2020.

RIAU24.COM -  Setelah menggelar deklarasi di Jakarta, Dewan Pengurus Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Jasa Penunjang (APJP) Migas Indonesia, kembali menggelar kegiatan serupa di Bumi Lancang Kuning. Deklarasi kali ini terhitung istimewa, karena di lokasi sumur minyak tertua di Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Selasa 28 Januari 2020.

Usai deklarasi, Ketua Umum DPN APJP Migas Indonesia, Helfried Sitompul mengungkapkan, banyak hal yang akan berusaha diwujudkan pihaknya. Khususnya bagaimana meningkatkan peran serta kontraktor migas lokal. 

Dipilihnya lokasi sumur minyak tertua di Minas, menurutnya memiliki makna istimewa. Selain ingin mengungkap sejarah pengelolaan migas di Bumi Lancang Kuning yang sudah berusia 80 tahun lebih, hal itu juga berkaitan dengan upaya pihaknya ikut berpartisipasi dalam menciptakan bisnis migas yang lebih memberikan priorita kepada kontaktor lokal. 

Selain itu, kegiatan ini juga tidak terlepas dengan bakal dialihkannya pengelolaan Blok Rokan sebagai penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) kepada Pertamina pada tahun 2021 mendatang, yang saat ini telah menjelma menjadi isu utama di kalangan pegiat bisnis migas di Tanah Air.

"Intinya, kita ingin kontraktor lokal lebih diakomodir pemerintah," ujarnya didampingi Wakil Ketua Umum, Aris Aruna (Ketua Forum Peduli Migas Riau) dan Marnalom Hutahean (Ketua Apindo Bengkalis), Sekretaris Jendral Azwir Effendi (Ketua Asosiasi Kontraktor Migas Riau) dan Ketua Dewan Pertimbangan Peri Akri (Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Riau) 

Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi perhatian pihaknya saat ini terkait keberadaan kontraktor lokal. Yakni ikut menciptakan regulasi yang lebih berpihak, kesempatan kerja serta bagaimana mengeksekusi dua hal tersebut supaya tercipta sektor migas yang mendukung pembangunan nasional. 

Halaman: 12Lihat Semua