Menu

Antisipasi Inflasi Komoditi Pertanian, Bank Indonesia Sasar Peningkatan Produksi Beras dan Daging Sapi di Sungai Mandau

Lina 4 Feb 2020, 11:49
Pemerintah Kabupaten Siak mengapresiasi komitmen Bank Indonesia (BI) dalam mendukung terwujudnya pengendalian inflasi (foto/Lin)
Pemerintah Kabupaten Siak mengapresiasi komitmen Bank Indonesia (BI) dalam mendukung terwujudnya pengendalian inflasi (foto/Lin)

RIAU24.COM - SIAK- Pemerintah Kabupaten Siak mengapresiasi komitmen Bank Indonesia (BI) dalam mendukung terwujudnya pengendalian inflasi di daerah khususnya di Kabupaten Siak. Hal itu dikatakan Bupati Siak Alfedri usai menyerahkan sejumlah bantuan CSR secara simbolis dibidang pertanian dari Bank Sentral Negara itu, yang ditujukan untuk mendukung terwujudnya peningkatan produksi padi di Negeri Istana.

Bantuan tersebut diserahkan kepada Lima Kelompok Tani Program Klaster Pembibitan Sapi Brahman Cross, berupa 5 unit Gedung Kompos dan Lantai jemur padi kepada Gapoktan Makmur Muara Kelantan, bersempena Kegiatan Demplot Padi Organik dan Peresmian Bantuan Lantai Jemur dari Bantuan BI di Persawahan Kampung Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau.

zxc1

Fokus Bantuan CSR BI tersebut diarahkan untuk mendukung budidaya pertanian tanaman padi di Kabupaten Siak, dikarenakan terkait langsung dengan salah satu tugas dari BI dalam mengelola inflasi dan peran Kabupaten Siak sebagai salah satu lumbung penghasil padi di Provinsi Riau.

“Padi merupakan salah satu komoditas yang berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Provinsi Riau, yang sebesar 2,3 persen diantaranya berasal dari fluktuasi harga beras," kata Teguh Setiadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru. 


Karena itu kata Teguh, bantuan CSR tersebut dilaksanakan dengan memberikan pendampingan dan penyaluran pupuk organik mikro bakteri, yang diberdayakan dari peternakan sapi di Kecamatan Tualang. Alhasil, setelah mendapatkan pendampingan dan bantuan pupuk organic tersebut, di areal persawahan Kampung Muara Kelantan saat ini sudah dapat dilaksanakan panen raya.

zxc2

Bupati Siak Alfedri yang turut hadir dalam kesempatan itu menyebut di Kabupaten Siak saat ini terdapat 5000 ha persawahan dan ladang padi, yang tersebar dibeberapa kecamatan. Areal pertanian padi terluas saat ini kata orang nomor satu Negeri Istana itu ada di Kecamatan Bungaraya.

“Musim tanam di Kabupaten Siak saat ini sudah bisa dilaksanakan dua kali setahun karena memakai sistem pengairan pompanisasi,” sebut Alfedri.

Terhadap bantuan CSR pertanian dari BI tersebut, Bupati Alfedri atas nama Pemerintah Kabupaten Siak menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau, yang telah mengalokasikan bantuannya di Kecamatan Sungai Mandau. 

“Bantuan diberikan dalam bentuk pendampingan dan pemberian pupuk organik, serta pembuatan lantai jemur sepanjang 400 meter, termasuk pembuatan gudang kompos yang sudah diserahkan kepada Gapoktan yang ada di Kabupaten Siak," kata Alfedri.

Pemimpin Siak itu berharap kedepan produksi dan ketersediaan beras dipasaran cukup untuk mengantisipasi kebutuhan dalam daerah, begitu juga dengan stok daging dan bawang" ucapnya.

Tahun 2017 yang lalu, Bank Indonesia dan Pemkab Siak telah menandatangani MoU klaster pembibitan sapi "Brahman Cross", untuk meningkatkan produksi sapi lokal sehingga dapat menjaga stabilitas harga daging serta menekan inflasi.

Sebelumnya, Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa bantuan tiga unit mesin penggiling pakan ternak dan kandang ternak kepada peternak di Siak.(R24/Lin)