Menu

Masker di Bengkalis Langka dan Harga Melonjak, Disebut Kena Borong Untuk Kirim ke China Akibat Virus Corona

Dahari 17 Feb 2020, 13:43
Masker di Bengkalis langka dan harga melonjak naik (foto/Hari)
Masker di Bengkalis langka dan harga melonjak naik (foto/Hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Kurangnya pasokan masker, membuat masker di Kabupaten Bengkalis mengalami kelangkaan. Kelangkaan masker tersebut akibat pihak perusahaan pembuat Masker mengespor ke Cina terkait virus Corona.

Hal tersebut seperti disampaikan Evrizal salah seorang petugas di apotik Sumber Tenaga Jalan Sudirman, Kecamatan Bengkalis.

zxc1

"Masker di Bengkalis putus semenjak ada virus Corona, sedangkan dari pihak perusahaan yang biasa ngirim juga putus," ungkap Evrizal, kepada Riau24.com, Senin 17 Februari 2020.

"Masker kosong sudah lebih dari dua minggu, diborong orang dari China, jadi semua stok masker dikirim ke Cina dan Singapura, akibat virus Corona. Mungkin yang dari Bengkalis ke Batam dan Singapura," ucapnya lagi.

zxc2

Sementara itu, dokter Morison Bationg Sihite pemilik Apotik di Jalan A. Yani ketika dikonfirmasi juga membenarkan dengan kelangkaan Masker di Bengkalis tersebut. Padahal dengan putusnya masker tersebut banyak masyarakat Bengkalis yang membutuhkan masker ini.

"Masker putus, sudah lama, masyarakat banyak yang mencari tapi barangnya tidak ada," ungkap dokter Moris.

Diungkapkan Moris lagi, memang ada perusahaan-perusahaan yang menjual masker tersebut. Lantaran dengan harga dilipatgandakan.

"Contohnya, harga masker sebelumnya hanya Rp43 ribu per kotak dan sekarang menjadi Rp250 ribu perkotak. Justru itu kita dari pihak apotik tidak berani membelinya. Jika kami membeli, nantik kasian ke masyarakat, dianggap nantik kita yang menjualnya terlalu tinggi," ungkap dr Moris lagi.

Masih kata Moris, penyebab kosongnya Masker ini lantaran adanya virus Corona yang terjadi di Cina. Sedangkan perusahaan yang biasa dimana tempat apotiknya mengoder masker tersebut juga kosong. Seperti PT Jantra Jaya Medica dan PT Kimia Farma.

"Dulu biasanya kami order dengan harga Rp43-50 ribu per kotak, dan sekarang harganya Rp250 ribu perkotak, dan ini harus dibayar tunai (kes red)," ucap Moris lagi. (R24/Hari)