Menu

Rakoor Forum CSR di Pekanbaru, Bupati HM Wardan Absensi Perusahaan Bahas Antisipasi Karhutla

Ramadana 22 Feb 2020, 14:20
Rapat Koordinasi Forum CSR yang dihadiri seluruh Perusahaan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (foto/Rgo)
Rapat Koordinasi Forum CSR yang dihadiri seluruh Perusahaan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (foto/Rgo)

RIAU24.COM - INHIL- Mengantisipasi dan Mengatasi Kebakaran Lahan dan Huta (Karlahut) di Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Jum'at (21/02/2020) Siang di Hotel Aryaduta Pekanbaru dilaksanakan Rapat Koordinasi Forum CSR yang dihadiri seluruh Perusahaan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir.

zxc1

Rapat ini dipimpin lansung Bupati HM.Wardan bersama Wakil Bupati H.Syamauddin Uti turut dihadiri Unsur Forkopimda Kabupaten Indragiri Hilir, Seluruh Pejabat Eselon dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir serta pihak-pihak terkait.

"Kita harus mengantisipasi lebih dini Karlahut dengan kebersamaan, untuk itulah pada hari ini baik dari Pemerintah dan Perusahaan pada hari ini kita duduk bersama membicarakan langkah-langkah apa yang akan kita lakukan dalam mengetasi karlahut lebih awal sehingga Kabupaten Indragiri Hilir tidak termasuk dalam perhitungan yang memiliki titik hotspot," ujar Wardan dalam rapat tersebut. 

zxc2


Pada kesempatan tersebut, Bupati HM.Wardan juga melakukan absensi seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir untuk memastikan kehadiran dalam rangka bersama-sama mengatasi karlahut. 

Dalam arahannya Bupati HM.Wardan mengatakan, rapat ini dilaksanakan untuk menindak lanjuti arahan Presiden RI secara Lansung beberapa waktu lalu di Istana Negara untuk mengantisipasi Karlahut lebih awal.

"Untuk itu, Kita dari Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir akan melakukan Apel Akbar siaga Karlahut," jelas Wardan.

Ia menambahkan, setelah melihat dari perkiraan iklim dari BMKG, pada bulan Maret 2020 maka di wilayah Riau akan terjadi perubahan iklim ekuatorial di perkirakan dimulai pada bulan Maret sampai bulan Oktober akan terjadinya musim panas dan kemarau cenderung lebih kering. 

Lanjutnya lagi ia mengungkapkan, di bulan Januari hingga Februari di Kabupaten sudah terjadi terjadi beberapa kali Karhutla, berdasarkan data sudah terdapat 65 titik hotspot dengan 22 hektare lahan yang terjadi kebakaran.

"Dan sesuai apa yang disampaikan oleh Panglima TNI pada saat pertemuan di Pekanbaru yang lalu Beliau mengatakan bahwa terjadinya kebakaran lahan itu 90% itu akibat ulah manusia," ucap Wardan. 

"Kita akan mengatifkan kembali Masyarakat Peduli Api (MPA) yang diperkirakan akan ada 7000 MPA di Kabupaten Indragiri Hilir yang disertai dengan Uniform dengan Surat Keputusan Bupati agar penangana Karlahut lebih cepat dan tepat, ditandai dengan Apel Akbar antisipasi Karlahut," tandas Wardan. (R24/Rgo)