Menu

Rawat Lebih dari 3.000 Pasien Corona, Dokter Ini Kemudian Meninggal, Tapi Begini Perlakuan Pemerintah yang Dialami Pihak Keluarga

Siswandi 27 Feb 2020, 10:22
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Seorang dokter di China bernama Dr Liu Wenxiong, meninggal setelah merawat lebih dari 3.000 pasien virus corona dalam satu bulan. Namun saat ini, kematian dokter itu berbuntut panjang. 
Pasalnya, pemerintah setempat tidak memenuhi permintaan pihak keluarga, yang berniat mengajukan klaim asuransi, meski dokter itu telah mengorbankan nyawanya untuk masyarakat. Dokter itu meninggal pada usia 50 tahun, 13 Februari 2020 lalu.

Dilansir detik yang mengutip daily star, Kamis 27 Februari 2020, pihak keluarga mengatakan, penyebab meninggalnya Dr Wenxiong karena serangan jantung. Ia mengalami serangan jantung karena stress melihat begitu banyaknya pasien virus Corona yang harus dirawat. Bahkan setiap hari, Dr Wenxiong setidaknya merawat 100 orang pasien virus Corona, yang tentu saja menguras tenaga dan fikiran. 

Namun, pemerintah setempat enggan menganggap kematian sang dokter berhubungan dengan pekerjaannya. Akibatnya, ketika sang istri yang bernama Peng Changxian berniat mengajukan klaim asuransi, pemerintah setempat tidak memenuhi permintaannya. 

Padahal dalam catatan rumah sakit, sebelum kematiannya, Dr Liu hanya mengambil dua hari libur dan satu hari cuti sakit. Setiap harinya secara teratur, ia mengunjungi 100 pasien per hari. Bahkan jumlah yang ditanganinya jauh lebih banyak dibandingkan rekan dokter yang lain.

Berdasarkan penuturan putranya, Liu Hang, Dr Liu memang telah didiagnosis menderita penyakit jantung sejak 2017. Ia juga sering kambuh dengan rasa nyeri di dadanya.

Halaman: 12Lihat Semua