Menu

Geger, Wakil Presiden Iran Ternyata Terinfeksi Virus Corona Asal Wuhan China

Riki Ariyanto 28 Feb 2020, 07:40
Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar didiagnosis positif terinfeksi virus corona (foto/int)
Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar didiagnosis positif terinfeksi virus corona (foto/int)

RIAU24.COM - Jumat 28 Februari 2020, Negara Republik Islam Iran kembali digegerkan terkait kasus virus corona atau covid-19. Dilaporkan Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar didiagnosis positif terinfeksi virus corona yang mematikan.

Dilansir dari Okezone, Wakil Presiden Iran itu menjadi satu di antara banyak warga Iran yang terjangkit di tengah perjuangan menghentikan penyebaran penyakit mematikan itu. Independent, melaporkan Jumat (28/2/2020), Masoumeh Ebtekar adalah satu di antara 254 orang yang terinfeksi virus korona di negara Timur Tengah.

zxc1

Negara Iran sendiri mendata sebanyak 26 orang lainnya telah meninggal dunia. Masoumeh Ebtekar yang merupakan wakil presiden untuk urusan wanita dan keluarga lebih dikenal secara internasional sebagai juru bicara berbahasa Inggris bagi para penyandera yang merebut Kedutaan Amerika Serikat di Kota Teheran, Iran, pada 1979. Peristiwa itu memicu krisis diplomatik selama 444 hari.


Sedangkan awal pekan ini Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Ia dinyatakan terinfeksi virus coroba setelah beberapa jam tampak tak sehat saat sesi konferensi pers.

zxc2

Kasus-kasus virus corona atau Covid-19 di Iran meningkat 106 dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan Iran mengumumkannya korban meninggal di Iran akibat virus korona lebih tinggi dibanding negara mana pun, kecuali China yang menjadi asal epidemi dimulai.

Wabah virus corona telah mendorong Pemerintah Iran membatalkan Salat Jumat di Teheran. Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur menyebut ada juga rencana untuk memberlakukan pembatasan di beberapa situs suci Muslim, hanya saja rencana itu perlu persetujuan presiden.

Dirinya berbicara kepada stasiun televisi pemerintah IRNA berpesan warga Iran menghindari perjalanan yang tidak perlu di dalam negeri.

IRNA melaporkan warga negara China telah dilarang memasuki Iran. Pembatasan serupa juga sudah diterapkan oleh puluhan negara lain, termasuk AS, Rusia, Korea Selatan (Korsel), dan Australia dalam upaya membendung penyebaran virus corona.

Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut tingkat kematian 10 persen Iran, lima kali lebih tinggi dari China. (Riki)