Menu

Reses di Sungai Upih Kuala Kampar, Markarius Anwar Sebut Masyarakat Keluhkan 700 Ha Gagal Panen

Riko 28 Feb 2020, 13:40
Foto (istimewa)
Foto (istimewa)

RIAU24.COM Reses masa sidang II (Januari -  April) yang dilakukan Anggota DPRD Provinsi Riau, dimulai sejak tanggal 21 sampai 29 Februari 2020 dimanfaatkan dengan maksimal oleh Anggota Dewan untuk menampung aspirasi masyarakat sesuai dengan Dapilnya hingga ke pelosok daerah.  

Salah satunya adalah Markarius Anwar, Anggota DPRD Riau dari fraksi PKS. Salah satu daerah yang ia kunjungi di Reses masa sidang II ini adalah Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan. Mantan dosen Universitas Lancang Kuning ini mengungkapkan bahwa untuk menuju lokasi tersebut dibutuhkan waktu lebih kurang 7 jam perjalanan. 

“Perjalanan darat melalui jalan lintas bono 3,5 jam, naik pompong dari pulau mudo 2 jam, lanjut naik sepeda motor 1,5 jam. Memang sedikit melelahkan, namun terbayar tuntas dengan senyum penuh keakraban dari warga yang menyambut kami,” ungkap pria yang akrab disapa pak Eka tersebut. 

Alumni Universitas S2 Urban Designer Universitas Teknologi Malaysia tersebut menyampaikan kepada riau.pks.id bahwa Reses yang dihadiri lebih dari 300 orang tersebut disambut dengan hangat dan antusias oleh warga setempat. Ia menyampaikan ada 3 permasalahan penting yang dihadapi masyarakat Kuala Kampar. 

Pertama, permasalahan usaha pertanian yang gagal panen. Markarius Anwar mengatakan bahwa Desa Sungai Upih, Desa Sungai Solok dan Desa Teluk Bakau di kecamatan kuala kampar merupakan sentra pertanian padi untuk Kabupaten Pelalawan, dengan luas lahan persawahan 3.000 Ha lebih.

Dilanjutkannya, bahwa tahun ini masyarakat gagal panen seluas 700 Ha, akibat tanggul yang jebol. Sehingga mengakibatkan air laut naik, yang berdampak padi masyarakat gagal panen.

Halaman: 12Lihat Semua