Menu

Para Ahli : Coronavirus Sebabkan Krisis Ekonomi Global, Banyak Investor Asing Menarik Saham

Devi 29 Feb 2020, 10:08
Para Ahli : Coronavirus Sebabkan Krisis Ekonomi Global, Banyak Investor Asing Menarik Saham
Para Ahli : Coronavirus Sebabkan Krisis Ekonomi Global, Banyak Investor Asing Menarik Saham

RIAU24.COM -  Pasar saham Malaysia telah mencapai titik terendah sepanjang waktu baru-baru ini setelah coronavirus Covid-19 berdampak pada industri pariwisata Malaysia, banyak investor asing menarik kembali saham mereka. Ketika virus menyebar cepat di berbagai negara, ekonomi global secara keseluruhan diperkirakan akan mengalami resesi.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Malaysiakini, harga saham berada pada titik terburuk sejak krisis keuangan global pada 2008. Perjalanan internasional telah mengalami gangguan besar dan rantai pasokan juga telah menghentikan operasi impor dan ekspor mereka.

"Dan terus terang pada tahap ini setelah perlambatan terkait perjalanan virus koronavirus yang telah menghancurkan rantai pasokan global, akan menjadi keajaiban jika kita menghindari resesi," kata Chris Rupkey, kepala ekonom di MUFG di New York.

Terlepas dari kemungkinan resesi global, artikel itu juga menyoroti bahwa Cina daratan (tempat asal virus itu) melaporkan 327 kasus baru, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus yang dilaporkan pada Januari. Meskipun jumlah kasus yang dilaporkan di China telah berkurang, kasus yang dilaporkan di luar China telah meningkat.

Infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia kini telah melampaui infeksi di China. Situasi meningkat dengan cepat sehingga mendorong Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk berbicara.

"Tidak ada negara yang seharusnya menganggap itu tidak akan mendapatkan kasus, itu akan menjadi kesalahan fatal, secara harfiah," kata Tedros. Menurut Tedros, bahkan negara-negara kaya pun rentan dan dia mengingatkan mereka untuk bersiap-siap.

Di Eropa, jumlah kasus yang dilaporkan di Prancis dua kali lipat, Jerman telah memberikan peringatan tentang epidemi yang akan datang dan Yunani, pintu gerbang bagi para pengungsi dari Timur Tengah, telah mengumumkan kontrol perbatasan yang lebih ketat. Negara-negara juga mulai menimbun persediaan medis dan pemerintah telah memerintahkan untuk membatalkan pertemuan besar, dengan harapan untuk melindungi rakyat mereka dari penyakit ini.

Selain itu, kasus orang yang tertular virus untuk kedua kalinya menunjukkan bahwa tidak ada yang benar-benar diimunisasi. Para ilmuwan dan pakar juga menginformasikan bahwa masih banyak yang dapat ditemukan tentang virus ini. Ini menunjukkan bahwa tingkat sebenarnya dari virus masih belum diketahui.

 

 

 

 

R24/DEV