Menu

Ade Armando Tuding Fahira Idris Sebar Hoax Soal Info Virus Corona di Indonesia, Netizen Balas Begini

Riki Ariyanto 1 Mar 2020, 15:53
Dosen Universitas Indonesia Ade Armando tuding anggota DPD RI Fahira Idris sebar hoax (foto/int)
Dosen Universitas Indonesia Ade Armando tuding anggota DPD RI Fahira Idris sebar hoax (foto/int)

RIAU24.COM - Minggu 1 Maret 2020, Anggota DPD RI Fahira Idris tengah menjadi sorotan. Hal itu akibat cuitan Fahira Idris yang menyebut ada 136 pasien dalam pengawasan terkait virus corona.

zxc1

"Astagfirullah BIKIN KAGET! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di #Indonesia DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 Orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 oang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang," cuit @fahiraidris.

zxc2

Meski Fahira Idris tak menyebut pasien itu negatis atau positif virus corona, tapi menurut Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, cuitan tersebut adalah hoax. Ade Armando kemudian menangkap layar dari cuitan Fahira Idris dan meletakkannya di laman facebook.

"Fahira ldris menyebarkan hoax bahwa di Indonesia ada 136 pasien dalam pengawasan virus Corona. Bahwa dia begitu saja menyebarkan kebohongan tanpa periksa menunjukkan kualitas dirinya. Fahira, kamu itu ingin sekali melihat Indonesia hancur ya? Shame on you!" tulis Ade Armando dalam status facebooknya.

Langsung saja netizen atau warganet memberikan ragam komentarnya. @Dina Aulia: "Berita ini harus cepat di tindak soalnya virus corona yang sangat menakutkan di seluruh dunia fahira harus suruh kasih bokti jangan asal tulis aja."

@Linda Rose: "Huh...tante @Fahira Idris...anda gak layak jadi wakil rakyat. Anda perlu jalani pendidikan lagi."

@Peris Siregar: "Mungkin maksud dia mau main kalimat agak nyerempet dan lolos secara hukum, tapi katakata yg dia pakai itu sudah jelas menimbulkan keresahan dan sdh menyatakan jelas jelas."

@Kus Haryati: "Nyebar no grup2 WA yang bikin grup jd panas gak sehat.ternyata ini to sumbernya."

@Eria Riantory: "Kita memang ada yang dalam perawatan tapi suspect bukan positif. Dan sudah diperiksa hasil nya negatif." (Riki)