Menu

Pemerintah Dikritik Lagi Karena Anggarakan Rp72 Miliar untuk Influencer, Pengamat: Terus Mau Diapain?

Siswandi 2 Mar 2020, 11:42
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Kebijakan pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp72 miliar untuk influencer, kembali menuai kritikan. Seperti diketahui, anggaran sebesar itu kabarnya akan digunakan untuk meningkatkan sektor pariwisata yang lesu karena wabah virus corona. 

Kali ini, kritikan datang dari pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Ia mempertanyakan tujuan dan tolok ukur kinerja para influencer tersebut. 

"Influencer kan cuma influencer, terus mau diapain?! Pak Menteri Pariwisata tidak ngomong sama sekali. Ada pernyataan Menteri Pariwisata tentang strategi dia menangani krisis? Kan enggak ada," lontarnya, dilansir kompas, Senin 2 Maret 2020.

Tak hanya itu,, Agus juga mengatakan pemerintah seharusnya membeberkan langkah konkret dalam menangani lesunya pariwisata di Tanah Air akibat virus Corona. "Strateginya dulu disusun, bagaimana cara menaikkan pariwisata, kita harus mengembangkan domestik, saya bertanya, saya mau ke Bali, aman enggak di Bali, jangan-jangan ada corona di sana, aman enggak ke Belitung," tuturnya. 

Ia kemudian mencontohkan, akan lebih tepat bila ada promo paket pariwisata antara tiket pesawat yang dipadukan dengan diskon tarif hotel. Menurut dia, hal itu akan lebih berpotensi meningkatkan minat wisatawan. 

"Ini kan hotel masih mahal, ini gimana di-package. Atau misal katakan, semua tiket sampai Mei murah, Anda mau ke mana saja package dengan hotel, pasti orang mau," tambahnya.

Menurutnya, pemerintah belum memiliki kebijakan yang jelas soal penanganan virus tersebut saat ini. Bahkan pendekatan yang dilakukan, lebih kepada topik ekonomi, bukan malah dari sisi kesehatan. 

"Kita sudah krisis ini dari sisi kebijakannya. Jadi itu makanya penyakitnya dianggap tidak serius memang kita," kata Agus. 

Sebelumnya, kritikan terkait kebijakan ini juga datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. "Kalau soal influencer, saya kira ini ya mungkin cara-cara yang agak amatiran ya saya lihat, untuk membayar influencer supaya menggenjot tourism kita karena dampak corona virus," lontarnya  di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (26/2/2020). 

Menurutnya, persoalan yang perlu diselesaikan pemerintah adalah membangun kepercayaan publik. Menurut Fadli, pemerintah harus bisa meyakinkan wisatawan mancanegara bahwa Indonesia aman dari penyebaran virus Corona. 
"Persoalannya itu pada kepercayaan, trust. Kalau memang tidak ada corona virus di Indonesia, pasti orang akan datang kok, enggak akan khawatir dan tidak akan takut, enggak perlu ada influencer sebenernya gitu," ujarnya. 

Lebih lanjut, Fadli mengatakan, pemerintah bisa menyampaikan informasi bahwa Indonesia sudah mengantisipasi penyebaran virus conora sesuai standar World Health Organization (WHO). Baca juga: Influencer Asing Bakal Dapat Diskon Tiket Pesawat Rp 700.000 Dengan begitu, Fadli meyakini wisatawan mancanegara akan datang ke Indonesia.

Terkait anggaran untuk influencer ini, awalnya diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Namun setelah ramai disorot, Menteri Pariwisata Wishnutama akhirnya memberikan klarifikasi. 

Berbeda dengan pernyataan Airlangga, Wishnutama menyebut anggaran Rp 72 Miliar itu tidak hanya untuk influencer, tapi juga berbagai komponen promosi pariwisata Indonesia. "Ini yang Rp 72 miliar itu bukan untuk influencer saja, ada banyak komponen promosi," terangnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2020) lalu. ***