Menu

Sudah Sengsara Oleh Corona, Iran Masih Dihajar Sanksi Baru AS

Riko 21 Mar 2020, 15:06
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru untuk memangkas pendapatan sektor minyak Iran. Langkah Washington ini dilakukan justru di saat rakyat Iran sengsara oleh wabah virus corona baru, Covid-19, yang menginfeksi 19.644 orang dengan kematian 1.433 jiwa. 

Dalam pengumumannya hari Jumat waktu Washington, AS memasukan lima perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab dalam daftar hitam (blacklist) karena perusahaan di China, tiga di Hong Kong dan satu di Afrika Selatan juga ikut dimasukkan dalam daftar serupa. 

"Kebijakan kami tentang tekanan maksimum pada rezim terus berlanjut," kata perwakilan khusus AS untuk Iran, Brian Hook, kepada wartawan.

Washington mengabaikan fakta bahwa Iran saat ini menjadi negara yang paling terpukul di Timur Tengah oleh wabah COVID-19. Sanksi baru akan lebih menyengsarakan rakyat negara para Mullah tersebut. 

Menteri Luar Negeri Amerika Michael Pompeo mengklaim AS telah menerapkan "no sanction" pada sektor obat-obatan atau bantuan kemanusiaan yang masuk ke Iran. Namun, pada kenyataannya sanksi keuangan AS mencegah Teheran membeli pasokan yang diperlukan dan mengganggu pengiriman kemanusiaan ke negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam keras terhadap apa yang diklaim Washington sebagai kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Teheran. Menurutnya, sanksi baru yang dijatuhkan Amerika adalah level baru dari tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Sanksi anyar ini dijatuhkan saat rakyat Iran tak bisa menyambut gembira Tahun Baru mereka akibat wabah COVID-19.

Halaman: 12Lihat Semua