Menu

Arab Saudi Putuskan Tutup Makkah dan Madinah, Semua Gara-gara Corona

Siswandi 26 Mar 2020, 10:58
Situasi di jalanan King Fahd di Riyadh, Arab Saudi, saat jam malam diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus Corona. Foto: int
Situasi di jalanan King Fahd di Riyadh, Arab Saudi, saat jam malam diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus Corona. Foto: int

RIAU24.COM -  Otoritas Arab Saudi kembali membuat kebijakan baru. Kali ini, pihak otoritas menutup ibukota Riyadh dan dua kota tersuci bagi umat muslim, Makkah dan Madinah. Kebijakan itu ditempuh setelah dilaporkan ada korban meninggal kedua, akibat virus Corona. Tak hanya itu, Otoritas Saudi juga memperpanjang pemberlakuan jam malam di tiga kota tersebut.

Dilansir detik, Kamis 26 Maret 2020 yang merangkum saudi press agency dan afp, saat ini ketiga kota itu sudah dalam kondisi tertutup , setelah otoritas Kerajaan Saudi melarang orang-orang masuk dan keluar dari tiga kota itu. Aturan ini berlaku hanya untuk sementara waktu. 

Khusus untuk pemberlakuan jam malam secara nasional, sudah diterapkan sejak Senin (23/3/2020). Durasinya selama 11 jam, yang dimulai dari pukul 19.00 hingga pukul 06.00 pagi. Namun khusus untuk tiga kota itu, dimajukan menjadi mulai pukul 15.00 waktu setempat. Kebijakan baru ini mulai berlaku pada Kamis (26/3/2020) waktu setempat.

Otoritas Saudi berencana memberlakukan jam malam selama 21 hari. Otoritas setempat juga memperingatkan bahwa setiap pelanggar dari jam malam akan didenda sebesar 10 ribu Riyal (Rp43 juta) dan bisa dipenjara jika melakukan pelanggaran berkali-kali.

Saat ini, kerajaan Saudi juga melarang pergerakan di antar provinsi-provinsi di seluruh wilayahnya. Semua kebijakan itu adalah upaya menekan penyebaran virus Corona. 

Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan jumlah total kasus virus Corona di negara ini melonjak menjadi 900 kasus. Hal itu membuat Saudi saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di kawasan Teluk. 

Halaman: 12Lihat Semua