Menu

Kapolres Meranti Akui PT RAPP Komit dan Proaktif Cegah Karhutla

Devi 1 Mar 2020, 15:50
Kapolres Meranti Akui PT RAPP Komit dan Proaktif Cegah Karhutla
Kapolres Meranti Akui PT RAPP Komit dan Proaktif Cegah Karhutla

RIAU24.COM -   Kapolres Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH menilai PT RAPP sangat komitmen dan proaktif dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Itu terlihat saat kita melakukan kunjungan untuk mengecek Peralatan Karhutla ke Posko Karhutla PT RAPP - Blok Pulau Padang dalam rangka mengantisipasi Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla)," jelas Kapolres.

PT RAPP sekitar 5 tahun lalu, ternyata diakui cukup ampuh dan efektif dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, padahal sebelum ada program ini, Riau dikenal sebagai daerah penyumbang kabut asap.

"Bukan hanya di area wilayah hutan konsesi mereka saja, di lahan masyarakat dan sekitar wilayah terdekat, mereka juga tanggap," kata Kapolres.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) merespon anjuran pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Polri, TNI dan BNPB, untuk ambil bagian dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dengan berbagai program, pihak PT RAPP antisipasi dan mencegah awal terhadap titik api dan mempersiapkan terhadap peralatan Karhutla, antisipasi akan kesiap siagaan terhadap titik api.

Seperti halnya disampaikan Forest Protection and Conservation Manager PT RAPP, Sailal Arimi, RAPP memiliki program pencegahan, deteksi, dan pemadaman. Salah satunya dengan merintis Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) yang merupakan program yang strategis pencegahan kebakaran.

Program ini melibatkan desa-desa di sekitar daerah operasional perusahaan dimana mereka mendapatkan sosialisasi, edukasi dan peningkatan kesadaran tentang dampak negatif pembukaan lahan dengan cara membakar yang tidak terkendali dan mengakibatkan kabut asap.

"Program Desa Bebas Api ini juga bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat setempat, pemerintah kabupaten, provinsi dan nasional serta lembaga setempat seperti TNI/ Polri, Manggala Agni, dan Badan Penanggulangan Bencana," terangnya.

Disebutkan Sailal, Program Desa Bebas Api ini terbagi dalam tiga program, yaitu Masyarakat Sadar Api atau Fire Aware Community (FAC), Desa Bebas Api, dan Masyarakat Tangguh Api atau Fire Resilient Community (FRC).

“FAC sendiri adalah proses sosialisasi dan pelibatan awal. Fokusnya pada membangun hubungan dan kepercayaan masyarakat setempat. Dalam program ini juga terdapat FAC goes to School untuk sosialisasi ke sekolah, kemudian sosialisasi kepada pemimpin keagamaan. Program Desa Bebas Api sendiri adalah sosialisasi kepada masyarakat desa dengan cara-cara yang spesifik," jelas Sailal.

Program ini merekrut satu individu, Crew Leader yang menjadi penyampai pesan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dengan cara bakar. Peran para Crew Leader sangat penting karena menjadi penghubung sekaligus membangun jaringan spesialis pencegah kebakaran di seluruh kawasan tersebut.

Kemudian dalam program ini, lanjut Sailal, terdapat bantuan pertanian. Bantuan ini digunakan sebagai alat persiapan lahan, maka pemberian keterampilan dan kemampuan masyarakat setempat untuk beralih ke metode pertanian alternatif menjadi prioritas.

Dukungan bagi penanaman dengan metode mekanis tanpa pembakaran dan juga memberikan pelatihan dan dukungan terkait penggunaan alat. Lalu, desa yang yang berhasil menjaga desanya tidak terbakar juga mendapatkan reward dalam bentuk bantuan pembangunan infrastruktur di desa.

“Fire Resilient Community sendiri adalah desa yang sudah berhasil menjaga desanya tidak terbakar, namun masih termasuk dalam Program Desa Bebas Api. Desa-desa ini terus komit untuk menjaga desanya bebas dari kebakaran,” beber Sailal lagi.

 

 


R24/ADV