Menu

Soal Anggaran Penanganan Covid-19, Berikut Keterangan Plh Bupati Bengkalis

Dahari 6 Apr 2020, 17:16
Plh Bupati Bengkalis Bustami HY (foto/Hari)
Plh Bupati Bengkalis Bustami HY (foto/Hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengusulkan dana sebesar 133 Milyar untuk penanganan covid-19, yang sebelumnya dibahas dalam rapat TAPD bersama DPRD Bengkalis, yang sempat dianggarkan sebesar dana 300 Miliar. 

Plh Bupati Bengkalis H Bustami HY ketika diwawancarai Riau24.com, mengenai dana tersebut menyampaikan bahwa untuk yang diusulkan tersebut belum tau berapa jumlah angkanya.

zxc1

"Belum tau kita berapa besar jumlah angka anggarannya. Dan sampai sekarang masih dalam tahap usulan usulan," ungkap Bustami HY, Senin 6 April 2020.

Disinggung sudah sejauh mana tahapan di internal TAPD yang diusulkan sebesar Rp133 Milyar ini. Plh Bupati Bengkalis menjawab santai soal kelanjutan pembahasan ke DPRD tersebut.

"Kalau yang namanya pergeseran, itu akan kita laporkan saja. Menurut aturannya. Kalau untuk pembahasan lebih lanjut itu belum pasti, yang tentunya kita laporkan saja," ungkap Bustami lagi.

zxc2

Menanggapi hal tersebut, ketua Demokrat Kab. Bengkalis memberikan catatan dan masukan terhadap alokasi anggaran yang diperuntukkan dalam penanganan wabah COVID-19 agar penggunaan dana nantinya tepat sasaran dan mampu menekan angka penyebaran virus corona di Kabupaten Bengkalis.

"Kami menyambut baik upaya pemerintah daerah dalam hal pengalokasian anggaran untuk penanganan pandemi ini. Namun kami mengingatkan agar dana yang dianggarkan tersebut betul - betul mencerminkan kebutuhan dan berdasarkan perhitungan rill, baik untuk keperluan medis maupun yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak," ungkap Nur Azmi Hasyim.

Kerap disapa Emi ini kembali menyampaikan bahwa pemerintah Daerah sesegera mungkin menyediakan Peralatan Medis seperti APD bagi petugas medis di lapangan. Kemudian bagi bantuan masyarakat yang akan menerima bantuan nantinya harus jelas seperti apa. Dan kepada masyarakat yang sudah memiliki penghasilan bulanan, dicarikan mekanisme lain untuk meringankan biaya hidup mereka.

"Banyak masyarakat kita ini yang bekerja harian. Mereka ini sebenarnya adalah yang terdampak secara ekonomi, dan harus mendapatkan bantuan. Kalau yang sudah ada penghasilan bulanan, mungkin pemerintah bisa membantunya dengan cara menjamin ketersediaan bahan pokok dan menekan harga supaya tak melambung tinggi, atau dengan operasi pasar murah," ujar mantan anggota DPRD Bengkalis ini lagi.

Disisi lain, Nur Azmi juga mengingatkan terkait penurunan tajam harga minyak dunia yang berpotensi akan mengurangi pendapatan daerah dari segi dana bagi hasil (DBH). Melihat trend negatif atas harga minyak dunia saat ini, besar kemungkinan akan terjadi rasionalisasi anggaran.

"Untuk itu, sekali lagi kami mengingatkan agar pemerintah berhati - hati dalam menyusun penyesuaian anggaran ini," tegasnya.

Disinggung mengenai perdebatan yang mengemuka belakangan ini terkait alokasi dana dan mekanisme penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, Azmi mengajak seluruh elemen baik masyarakat maupun pemerintah dapat menghindari perdebatan dan lebih memfokuskan diri untuk upaya pencegahan Covid-19.

Ia mengharapkan kepada masyarakat yang memiliki kemampuan lebih untuk dapat membantu berpartisipasi dalam melawan penyebaran pandemi virus corona ini.

"Kepada masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki, marilah kita membantu sesama. InshaAllah saya selaku ketua DPC Partai Demokrat Kab. Bengkalis sudah mengintruksikan kepada Anggota DPRD dari partai demokrat untuk menyisihkan gajinya agar bisa memberikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.  

"Mari kita keroyok korona ini dan mengantarkannya keluar dari negeri junjungan. Jalankan peran masing - masing dan saling menghargai. Semua pasti menginginkan yang terbaik. Saatnya kita harus bergotong royong," tutupnya. (R24/Hari)