Menu

Nekat Bentrok dengan TNI dan Polisi, Penembak Jitu KKB Papua Ini Akhirnya Tewas Meregang Nyawa

Siswandi 17 Apr 2020, 14:31
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kabinda Papua Brigjen TNI AH. Napoleon, menunjukan senjata yang berhasil direbut dari KKB di Papua. Foto: int/kom
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kabinda Papua Brigjen TNI AH. Napoleon, menunjukan senjata yang berhasil direbut dari KKB di Papua. Foto: int/kom
Paulus mengatakan, sejauh ini, ada tujuh anggota KKB tewas dalam kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Mimika sejak Maret hingga April 2020. Pertama, empat KKB tewas dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di di daerah Wini, Distrik Tembagapura, pada 15 Maret 2020. Tiga pucuk senapan laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson, disita dari tangan KKB. Senjata itu merupakan rampasan dari sejumlah pos dan polsek. 

Paulus memerinci, senjata jenis AR 15 dirampas KKB saat menyerang Polsek Pirime pada 27 November 2012. Senjata api jenis AK 47 dirampas saat KKB menyerang Pos Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2014. 

"Jadi senjata itu hasil rampasan KKB saat menyerang polsek beberapa tahun lalu," tambahnya. 

Selanjutnya, dua anggota KKB tewas dalam kontak senjata di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, pada 9 April 2020. Dua anggota KKB itu terlibat dalam penembakan di kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.   Penembakan itu menewaskan satu pegawai Freeport Indonesia asal Selandia Baru bernama Graeme Thomas Weal. 

"Satu KKB yang tewas bernama Tandi Kogoya, merupakan eksekutor penembakan di Kantor PT Freeport Indonesia," kata Paulus. 

Sehari setelahnya, TNI-Polri menewaskan anggota KKB di Gunung Botak, Distrik Tembagapura pada 10 April. Pasukan gabungan menyita sebuah senapan laras panjang jenis SS1 yang dirapas dari Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2020. ***

Halaman: 12Lihat Semua