Menu

Digadang-gadang Donald Trump Bakal Jadi 'Hadiah dari Surga', Ternyata Obat Ini Gagal Atasi Virus Corona

Siswandi 23 Apr 2020, 09:55
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pernah menggadang-gadangkan hydroxychloroquine, obat yang sejatinya digunakan untuk mengatasi malaria, sebagai obat ajaib. Sebab menurutnya, obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati pasien yang terjangkit virus Corona. Bahkan Trump sempat menyebutkan, obat ini bakal menjadi 'hadiah dari surga'.

"Obat itu luar biasa, itu akan sangat indah. Obat ini akan menjadi hadiah dari surga jika berhasil," lontar Trump memuji obat itu, pada awal April 202 lalu.

Namun hasil sebuah studi baru membuktikan, obat malaria yang disebut-sebut sebagai obat ajaib oleh Donald Trump itu terbukti  tidak berguna.

Menurut hasil penelitian terbaru, ternyata ada lebih banyak kematian di antara orang-orang yang diberi hydroxychloroquine, dibandingkan dengan mereka yang mendapat perawatan standar.

Dilansir viva yang merangkum associated press, penelitian ini hanya bertaraf nasional dan bukan percobaan yang ketat. "Ini masih gambaran umum sejauh ini dari hydroxychloroquine dengan atau tanpa antibiotik azitromisin untuk COVID-19 di 368 virus pasien," terang subuah sumber. 

Sementara itu, independent melansir, para peneliti menganalisis catatan medis pria veteran yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi virus corona, yang meninggal atau dipulangkan pada 11 April 2020.

Hasil studi menemukan, sekitar 28 persen pasien yang diberi hydroxychloroquine disertai perawatan biasa, akhirnya meninggal. Angka itu lebih besar dibandingkan dengan mereka yang hanya mendapatkan perawatan biasa saja. Karena kasusnya berada pada angka 11 persen. 

Temuan ini bisa menjadi alasan Trump seharusnya tidak mengadvokasi untuk perawatan hydroxychloroquine. 

Sebelum ini, berbagai penelitian telah menunjukkan, obat malaria tersebut sama sekali tidak bermanfaat, bahkan CIA memperingatkan efek samping fatalnya. ***