Menu

Mengerikan, Lewat Teknologi Baru Israel Ini, Setiap Orang Bisa Jadi Sniper Ulung Pencabut Nyawa

Satria Utama 10 May 2020, 13:38
Perangkat tambahan yang dipasang di senapan membuat target dengan akurat dapat ditembak
Perangkat tambahan yang dipasang di senapan membuat target dengan akurat dapat ditembak

RIAU24.COM -  Israel semakin melangkah maju dalam hal teknologi persenjataan. Salah satu penemuan baru di bidang persenjataan adalah senapan yang selalu menembak sasaran dengan sempurna. 

Teknologi pintar SMASH Ini mengunci target menggunakan komputer. Dengan teknologi ini senjata tersebut dapat mengubah setiap prajurit menjadi seorang sniper alias penembak jitu pencabut nyawa.

Cara kerjanya yakni dengan menempatkan kotak merah di sekitar target, prajurit kemudian memilih yang ingin mereka tembak.

Ketika pelatuk ditarik, teknologi ini akan menghitung jarak, sudut, arah dan kecepatan target, ditambah arah angin sebelum menembakkan peluru.

Ini dapat digunakan siang dan malam, dan akan kembali ke mode "tembakan bebas" normal dengan satu sentuhan tombol.

Special Air Service (SAS) Inggris dikatakan tertarik setelah Delta Force Amerika menyebut teknologi ini 'luar biasa.' Uji coba di AS telah menunjukkan bahwa teknologi dapat mengenai target secara langsung dengan tepat dan akurat.

Dilansir dari Daily Star, Sabtu (9/5/2020), seorang sumber pertahanan senior mengatakan: "Penglihatan senjata ini benar-benar dapat mengubah medan perang. Ini dapat mengurangi risiko kematian karena kecelakaan."

"Karena dengan senapan ini, maka yang akan terkena hanyalah target yang dituju. Ini dapat mengurangi peluru nyasar yang melukai orang tak bersalah secara besar-besaran."

Teknologi serupa telah digunakan di tank sejak 1970-an, ketika teknologi komputer balistik menjadi cukup canggih untuk merevolusi akurasi senapan tank bahkan saat bergerak. 

Teknologi buatan Israel seharga sekitar Rp15 juta ini sejauh ini telah diuji oleh Angkatan Darat AS, Angkatan Udara AS dan juga unit operasi khusus. Mereka juga menjalani pengujian dengan Angkatan Pertahanan Australia.***