Menu

Prabowo Dihadapan Pansus Trisakti dan Semanggi I/II Ada Dua Hipotesis Penyebab Empat Mahasiswa Tertembak

Riki Ariyanto 12 May 2020, 08:41
Mantan Komandan Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal (Pur) Prabowo Subianto memberi keterangan ke Panitia Khusus Trisakti dan Semanggi I/II untuk memberikan klarifikasi atas meninggalnya empat mahasiswa Trisakti (foto/int)
Mantan Komandan Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal (Pur) Prabowo Subianto memberi keterangan ke Panitia Khusus Trisakti dan Semanggi I/II untuk memberikan klarifikasi atas meninggalnya empat mahasiswa Trisakti (foto/int)

RIAU24.COM -  12 Mei 1998 pernah terjadi peristiwa kelam Trisakti dimana empat mahasiswa tertembak dan meninggal dunia. Empat mahasiswa itu adalah Elang Mulyana Lesmana, Hafidin Royan, Hendrawan Sei, dan Hary Hartanto.

Dilansir dari Liputan6, Prabowo Subianto pernah dipanggil Panitia Khusus Trisakti dan Semanggi I/II untuk memberikan klarifikasi, Rabu (28 Februari 2001). Saat memberikan keterangan Prabowo sudah berstatus mantan Komandan Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal (Pur) Prabowo Subianto.

Prabowo waktu itu menjelaskan dua hipotesis yang menyebabkan penembakan empat mahasiswa Trisakti. Hipotesis pertama, saat itu aparat keamanan sudah kelelahan mengamankan aksi demonstrasi di DKI Jakarta. Lalu kelelahan itu semakin memuncak setelah aparat keamanan di lapangan mendapatkan perlawanan, lemparan, dan cercaan dari para demonstran.

zxc1

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto dalam keterangannya di hadapan Panitia Khusus Trisakti dan Semanggi I/II, Rabu (28 Februari 2001).

Hipotesis kedua, tambah mantan Komandan Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal itu, penembakan empat mahasiswa sebagai aksi balas dendam aparat keamanan setelah seorang polisi yang sedang mengamankan demonstrasi di Bogor, Jawa Barat, dianiaya mahasiswa sampai meminggal dunia.

Namun dalam keterangan lain, Prabowo Subianto menolak anggota satuan setingkat kompi Kostrad yang dioperasikan di bawah Komando Daerah Militer Jaya terlibat dalam peristiwa kelam itu. Prabowo menjelaskan pasukan sudah dibekali berbagai larangan menggunakan senjata tajam dalam mengamankan demonstrasi.

zxc2

Namun mengenai tanggung jawab pengoperasian pasukan Kostrad di lapangan, Prabowo berujar adalah tanggung jawab Kodam Jaya. Bahkan menurut Prabowo Subianto, Asisten Operasi Kostrad pun diserahkan kepada Kodam.

Bahkan Prabowo yang pernah menajdi menantu mantan Presiden RI ke-2 Soeharto itu membantah dugaan ada sejumlah personel Komando Pasukan Khusus yang desersi melakukan operasi gelap dalam peristiwa Trisakti.

Itulah sekilas mengenai momen ketika Prabowo Subianto memberikan klarifikasinya tentang penembakan empat mahasiswa Trisakti.

Setelah lama waktu berlalu, hingga tahun 2020 ini, siapa dalang penembakan empat mahasiswa Trisakti itu belum terungkap.

Prabowo Subianto sendiri setelah tidak lagi berkarir di kemiliteran sudah terjun ke politik dengan mendirikan Partai Gerindra. Kalah di Pilpres, saat ini Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.