Menu

Kelompok Hacker Ini Minta Tebusan 42 Juta Dolar, Kalau Tidak Aib Presiden Amerika Donald Trump akan Mereka Ungkap

Satria Utama 16 May 2020, 10:16
Donald Trump
Donald Trump

RIAU24.COM -  WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat ancaman serius dari kelompok hacker REvil yang mengklaim memiliki data aib dan perbuatan kotor presiden kontroversial dalam sejarah Amerika itu.

Para peretas tersebut menuntut tebusan USD42 juta atau lebih dari Rp624,6 miliar untuk ditukar dengan data yang mereka curi jika tidak ingin data tersebut diumbar ke publik.

Grup peretas REvil awalnya menuntut tebusan USD21 juta kepada firma hukum hiburan terkemuka, Grubman Shire Meiselas & Sacks, setelah mereka mendapatkan dokumen yang sangat rahasia tentang klien selebriti. Klien selebriti firma hukum itu termasuk Nicki Minaj, Lady Gaga, Mariah Carey dan Bruce Springsteen.

Namun, pada Kamis lalu mereka menaikkan tebusan dua kali lipat. "Tebusannya sekarang adalah USD42.000.000," kata peretas di situs web gelap mereka, yang dipantau Vice News.

"(Data kotor) orang berikutnya yang akan kami terbitkan adalah Donald Trump. Ada pemilu yang sedang berlangsung, dan kami menemukan satu ton cucian kotor tepat waktu," lanjut ancaman kelompok hacker tersebut.

Namun, laporan Vice News yang dilansir Sindonews,Sabtu (16/5/2020), mencatat bahwa firma hukum itu tidak memiliki koneksi dengan Trump atau perusahaannya, sehingga sifat informasi apa pun yang mungkin diperoleh peretas tidak jelas.

Halaman: 12Lihat Semua