Menu

APD Dari Dinas Kesehatan Bengkalis Diduga Tak Standar, Berikut Penjelasan Pansus Covid-19

Dahari 18 May 2020, 12:03
APD Dari Dinas Kesehatan Bengkalis Diduga Tak Standar, Berikut Penjelasan Pansus Covid-19 (foto/int)
APD Dari Dinas Kesehatan Bengkalis Diduga Tak Standar, Berikut Penjelasan Pansus Covid-19 (foto/int)

RIAU24.COM -  BENGKALIS- Diduga alat pelindung diri (APD) jenis masker yang di drop Dinas Kesehatan ke Puskesmas Sebanga tidak memenuhi standar kesehatan penanganan covid-19.

Hal itu dilontarkan atas temuan Anggota Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis.

zxc1

Hal tersebut saat diungkapkan anggota Pansus, dr. Moris Bationg Sihite dalam pertemuan dengar pendapat Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 di DPRD, Jum'at (15/5/20) lalu.

Moris menegaskan, bahwa dirinya telah menguji APD dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang diterima Puskesmas Sebanga dengan air. Saat diteteskan air, kata Moris, airnya langsung tembus dan menetes. 


Sementara, untuk ukuran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) lebih halus. Situasi ini membuat petugas Puskesmas sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 menjadi rawan.

zxc2

"Waktu kami datang ke Puskesmas Sebanga, kami minta kepada petugas puskesmas, mana APD dari Diskes dan mana APD bantuan Chevron. Mereka kasih satu dari Dinas Kesehatan dan satu APD dari Chevron. Ternyata yang dari Dinas Kesehatan tidak standar. Sebaliknya bantuan Chevron standar," cerita Moris saat adanya pertemuan dengan tim gugus tugas Covid19, Jumat lalu.

Pansus COVID-19 berharap APD yang diberikan kepada petugas medis haruslah berkualitas dan memenuhi standar kesehatan penanganan COVID-19 ini.

"Kami dewan bukan diam aja, kami juga turun kelapangan," tegas dr. Morison.

Mendengar temuan Pansus Covid19 dan kawan-kawan, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ersan Saputra TH, mencoba membela diri bahwa APD yang dibeli pihak dari perusahaan sudah terdaftar dan punya standar yang jelas.

Bahkan dalam pembelian APD Dinas Kesehatan melibatkan pihak kejaksaan dan Tipikor Polres Bengkalis.

"Setiap kita membeli APD, kita beli dari perusahaan yang standarnya jelas. Tapi, bisa satu, dua tak standar. Nanti akan saya cek," jawab Ersan.

Tetapi, dalam dengar pendapat tersebut, Ersan tidak menyebutkan nama perusahaan yang memproduksi APD yang dibeli oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis.