Menu

Gara-gara Lockdown, Rakyat Negara Ini Kelaparan, Akhirnya Unjuk Rasa dan Mengamuk di Jalanan

Satria Utama 19 May 2020, 12:29
Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di Santiago, Chili/Net
Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di Santiago, Chili/Net

RIAU24.COM -  Kebijakan lockdown untuk membendung penyebaran virus corona baru membuat warga di Santiago, Chili kelaparan. Akibatnya warga melakukan unjuk rasa yang berujung bentrok.

Dari foto-foto yang tersebar di media sosial dan televisi, sekelompok pengunjuk rasa melemparkan batu sembari berteriak. serta membakar tumpukan kayu di sepanjang jalan. Insiden tersebut terjadi pada Senin (18/5) di lingkungan miskin di pinggiran selatan Santiago. Polisi terlihat menyemprotkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kerumunan pengunjuk rasa.

Unjuk rasa dipicu dengan kurangnya makanan saat lockdown berlangsung sejak pertengahan April. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Kota Santiago mengungkapkan warga akan kelaparan di sektor-sektor termiskin seperti El Bosque. Di sana, mayoritas penduduk merupakan para pekerja informal.

"Minggu-minggu terakhir kami mendapat banyak permintaan dari tetangga untuk makanan," ujar Walikota El Bosque, Sadi Melo. “Kami berada dalam situasi kelaparan yang sangat kompleks dan kurangnya pekerjaan," jelasnya, seperti dikutip RMOL dari Reuters.

Menyikapi insiden tersebut, Presiden Sebastian Pinera dalam pidatonya mengatakan pihaknya akan mengirimkan 2,5 juta paket makanan dan perlengkapan kebersihan langsung ke rumah-rumah warga pada akhir pekan ini atau awal pekan depan.  "Kami akan memprioritaskan keluarga yang paling rentan," kata Pinera.

Santiago merupakan salah satu kota paling makmur di Amerika Latin. Namun kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin terus meningkat dan kerap memicu unjuk rasa.

Halaman: 12Lihat Semua