Menu

Mantra Kuasa

Alwira 21 May 2020, 22:00
Ilustrasi (int)
Ilustrasi (int)

RIAU24.COM -  Sudah tiba pada tingkat provinsi.  Meluncur juga kata normal baru itu. Dari gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Riau. Langsung dari sekretaris gugus tugasnya.

Yang menyampaikan ini: Syahrial Abdi. Dalam setiap pernyataannya sangat hati-hati. Tidak hanya tentang normal baru itu. Bahasanya secara umum diplomatis. Mirip tutur retorika SBY.

Sebab itu saya yakin bukan bawaan perasaannya saat ia kemarin sebut New Normal

"Sudah ada rapat. Bagaimana mempersiapkan new normal. Atau bagaimana kita mempersiapkan sebuah kebiasaan baru. Sebagai kehidupan normal. Untuk semua sektor di masa mendatang," kata dia. Dengan catatan: Nanti jika pandemi Covid-19 mulai menurun.

Juga tuk bidang ekonomi.

Tuk bidang pendidikan tadi.

"Ada kaidah-kaidah protokol kesehatan yang harus menjadi gaya dalam dunia pendidikan. Misalnya jumlah murid dalam ruang belajar. Jarak antara murid dalam ruang belajar. Dan hal lainnya, mungkin termasuk juga kebutuhan vitamin dan makanan tambahan bagi anak-anak kita di sekolah," kata dia lagi.

Juga saat Kementerian Pendidikan melontar wacana sekolah akan buka lagi beberapa pekan lalu itu. Rasanya, tak mungkin berani Dirjen Kementerian membuat pernyataan itu tanpa instruksi. 

Jika kemudian ditimpal Istana, itu hal biasa. Peran pion tentu harus dimaksimalkan. Rata-rata kekuasaan seperti itu. Tapi entah dengan Trump.

Itulah hebatnya kekuasaan dengan sistem presidensial di Republik ini. Kebijakannya bisa sampai pada perangkat yang paling bawah. Harusnya efektif.

Diawali dengan istilah-istilah baru. Pelan, lalu masuk dalam kebijakan. Tanpa terasa kita berada dalam arus itu.

Maaf. Masih tentang Normal Baru.
Tabik.

Oleh: Alwira Fanzary Indragiri; Wartawan