Menu

Bukannya Membubarkan Massa, Polisi di Amerika Ini Malah Ikut Demo Bersama Demonstran

Satria Utama 1 Jun 2020, 12:36
Polisi Amerika mengamankan aksi demo
Polisi Amerika mengamankan aksi demo

RIAU24.COM -  Aksi protes terhadap perlakuan polisi yang menganiaya seorang pria kulit hitam di Amerika masih terus berlangsung. Massa yang mengamuk menantang para polisi, menyerbu kantor kepolisian, dan membakar mobil petugas. Petugas polisi dan para pemrotes pun acap kali terlibat bentrok. 

Namun, sebuah momen yang tidak biasa terjadi di Michigan, seorang pimpinan polisi dengan peralatan anti huru-hara memutuskan untuk bergabung dengan para pemrotes alih-alih bertempur dengan mereka.

Laporan siaran Fox News memperlihatkan, seorang sheriff, Chris Swanson, mencoba berunding dengan para pendemo. Ia ikut bergabung dengan mereka dalam aks demonstrasi sambil mengajak bicara tentang bagaimana pasukan polisi dan warga negara dapat hidup berdampingan secara harmonis. Swanson meletakkan perlengkapan anti huru hara dan bergabung dalam aksi pendemo, sebelum memulai pidatonya yang menyentuh.

“Kami ingin bersama kalian, sungguh. Saya melepas helm saya, meletakkan tongkat. Saya ingin menjadikan ini parade, bukan protes,” ujar Swanson, sebelum ia bergabung dengan kerumunan yang berkumpul untuk berbaris, dan sikap Swanson disambut dengan sorakan.

“Sepanjang karier saya, saya tidak akan pernah melupakan malam ini. Kami mengutuk apa yang terjadi di Minneapolis karena itu bukan siapa kami,” katanya lagi, seperti dikutip dari Forbes, Minggu (31/5).

“Ada orang-orang baik yang mencintaimu dan dapat mendengar apa yang kamu katakan karena semua yang kamu inginkan adalah martabat untuk semua. Aku cinta kalian,” tambahnya.

Sikap Swanson sedikit meredakan amarah pendemo. Sikap Swanson juga diikuti oleh polis-polisi lainnya. Beberapa regu bergabung dengan para pemrotes untuk menyatakan sikap mereka terhadap kebrutalan aparat, dan untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan anti-rasisme.

Petugas di Camden, New Jersey, membantu membawa spanduk bertuliskan “Berdiri dalam Solidaritas,” dan bergabung dengan kerumunan yang meneriakkan “Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian.” Di Santa Cruz, California, Kepala Polisi Andy Mills terlihat berlutut dengan para pemrotes, di mana sikapnya itu menjadi viral di media sosial. Di Twitter, gambar Milss dan rekan-rekannya yang berlutut menjadi trending.

“Untuk mengenang George Floyd & membawa perhatian pada kekerasan polisi terhadap orang-orang kulit hitam,” bunyi tweet dari departemen kepolisian California. Di Kansas City, Missouri, terlihat petugas polisi, satu pria kulit putih, satu pria kulit hitam, difoto memegangi sebuah papan bertuliskan “akhiri kebrutalan polisi.”

Di Fargo, North Dakota, seorang perwira terlihat menggenggam tangan ketua demonstran, sambil memegang papan bertuliskan “Kami adalah satu ras.”***