Menu

Kuncian Lutut di Leher Yang Sebabkan Kematian Sering Dilakukan Militer Israel Kepada Warga Palestina, Mengapa Dunia Bungkam?

Satria Utama 2 Jun 2020, 09:05
Kuncian leher yang berbahaya sering dialami anak-anak Palestina
Kuncian leher yang berbahaya sering dialami anak-anak Palestina

RIAU24.COM -  Teknik kuncian lutut polisi Amerika Serikat (AS) di bagian leher George Floyd yang dipermasalahkan oleh dunia internasional karena kekejamannya, ternyata setiap hari dilakukan oleh polisi dan tentara Israel terhadap warga Palestina.

Kuncian yang diabadikan dalam sebuah video itu akhirnya membunuh Floyd, pria Afrika-Amerika yang kemudian memicu kemarahan dan protes warga. Selama sepekan kota-kota di seluruh AS dilanda protes menentang rasisme dan kebrutalan polisi, yang berujung kerusuhan, pembakaran dan penjarahan toko-toko.

Tak hanya di Amerika, suara-suara yang mengecam perilaku polisi yang melakukan teknik penangkapan berbahaya tersebut juga disampaikan di berbagai penjuru dunia. Namun sayangnya, peristiwa yang sehari-hari terjadi di Palestina tersebut selama ini luput dari perhatian masyarakat dunia.

Setelah pembunuhan Floyd, orang Palestina dengan cepat menarik paralel antara gambar akhir dari pria yang menderita di bawah lutut polisi AS dengan kuncian serupa yang digunakan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap para lelaki dewasa dan anak-anak Palestina.

“Gila, bagaimana hal yang sama terjadi di Palestina tetapi dunia memilih untuk mengabaikannya,” tulis atlet Palestina Mohammad Alqadi di Twitter-nya di atas empat gambar terpisah yang menunjukkan tentara Israel menjepit leher atau kepala warga Palestina ke tanah dengan lutut.

Seperti dilansir Minanews, pembunuhan orang-orang Palestina oleh pasukan Israel juga merupakan kejadian biasa. Pada tahun 2019, 135 orang Palestina terbunuh oleh pasukan Israel dengan 108 di Gaza dan 27 lainnya di Tepi Barat, menurut PBB.

Kesamaan tidak berakhir di sana karena beberapa aktivis telah menarik paralel antara cara polisi AS menangani protes terhadap kebrutalan polisi setelah kematian Floyd dan cara Israel menangani protes di Gaza.

Di Twitter, kelompok kerja BDS dan Solidaritas Palestina di dalam Sosialis Demokrat Amerika menulis: “Kekerasan polisi yang terjadi malam ini di Minneapolis langsung dari buku pedoman IDF (Pasukan Pertahanan Israel). Berapa kali kita melihat pemberontakan di Gaza bertemu dengan badai gas air mata? Berapa kali orang Palestina di Tepi Barat disiram dengan air sigung selama protes? Polisi AS berlatih di Israel.” ***