Menu

Tetap Ngotot Aneksasi Tepi Barat Meski Ditentang Rakyat Israel, Benjamin Netanyahu Tak Setujui Pembentukan Negara Palestina

Satria Utama 8 Jun 2020, 10:01
Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu

RIAU24.COM -  MINA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel tidak akan menyetujui pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari rencana aneksasinya. Menurutnya, rencana aneksasi untuk Tepi Barat akan dilaksanakan dalam beberapa pekan.

“Rencana aneksasi tidak akan mencakup pembentukan negara Palestina, dan pemerintah pasti tidak akan menyetujuinya,” kata Netanyahu pada Ahad (7/6) kepada TV Channel 13 seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Israel rencananya akan mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki di bawah rencana yang disetujui oleh Netanyahu dan saingannya yang kini menjadi mitra dalam pemerintahan koalisi, Benny Gantz, pemimpin Partai Biru dan Putih.

Rencana itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut Presiden AS Donald Trump  “Kesepakatan Abad Ini” yang diumumkan pada 28 Januari lalu. Mencakup Yerusalem sebagai “ibukota Israel yang tidak terbagi” dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.

Rencana tersebut menyerukan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.

Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS, Israel akan mencaplok 30% -40% dari Tepi Barat, termasuk semua Yerusalem Timur.

Rencana aneksasi Tepi Barat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditentang warganya sendiri. Bukan jumlah yang sedikit, mereka turun ke jalan untuk berdemonstrasi dengan jumlah ribuan.

Berdasarkan hasil jajak pendapat, sekitar setengah penduduk Israel memang menentang rencana Netanyahu untuk menganeksasi Tepi Barat yang diduduki oleh Palestina sesuai dengan kesepakatan 1967.***