Menu

Makin Panas! Militer Korut Nyatakan Siap 'Tindak' Korsel

Siswandi 16 Jun 2020, 14:47
Pasukan elit Korut (ilustrasi). Foto: int
Pasukan elit Korut (ilustrasi). Foto: int

RIAU24.COM -  Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara, dikabarkan terus memburuk sejak dua pekan belakangan ini. Bahkan saat ini, militer Korea Utara dikabarkan sepenuhnya siap mengambil tindakan terhadap Korea Selatan. 

Sejak akhir Juni, Pyongyang sudah melontarkan serangkaian serangan verbal ke Seoul buntut aktivitas para pembelot di perbatasan. Hal itu menyusul pernyataan saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, yang  mengancam akan melancarkan gerakan militer terhadap Korsel.

Dilansir detik yang merangkum afp, Selasa 16 Juni 2020, Korea Utara telah mengeluarkan serangkaian kecaman pedas terhadap Korea Selatan sejak awal Juni lalu. Hal itu merupakan respon Pyongyang terhadap para aktivitas dan pembelot, yang kerap mengirim selebaran anti-Pyongyang. 

Aksi itu, sebut pihak Korut, dilakukan para pembelot secara teratur di kawasan perbatasan antara Korea Utara dan Selatan. Selebaran-selebaran itu biasanya dilekatkan pada balon udara panas atau mengambang di botol. Isinya mengkritik pemimpin Korut Kim Jong Un atas pelanggaran hak asasi manusia dan ambisi nuklirnya.

Sebagai bentuk peringatan kerasnya, ada pekan lalu, Korut mengumumkan memutus semua hubungan komunikasi resmi dengan Korsel.

Sementara itu, para analis mengatakan Korut mungkin berusaha untuk membuat krisis guna meningkatkan tekanan pada Korsel, setelah negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat terhenti.

Sementara itu, sumber yang merupakan Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan, pada hari Selasa (16/6/2020) bahwa hubungan kedua negara Korea itu terus memburuk. Korut bahkan telah mempelajari "rencana aksi" untuk "mengubah garis depan menjadi benteng".

Dia menjelaskan, hal itu termasuk memasuki kembali daerah yang telah didemiliterisasi di bawah perjanjian antar-Korea. Ternyata hal itu bukan sekedar isapan jempol. Pasalnya, sesuai laporan Agensi Berita Sentral Korea (KNCA), tentara Korut sepenuhnya siap siaga menghadapi Korsel.

Laporan-laporan Korsel mengatakan bahwa itu bisa berarti memperkenalkan kembali pos-pos penjagaan di dekat perbatasan yang dijaga ketat, yang disetujui kedua negara Korea itu untuk dihapus pada 2018 guna meredakan ketegangan. Laporan itu, menambahkan, tentara Korea Utara juga akan merencanakan "penyebaran selebaran skala besar" ke Korea Selatan.

Sebenarnya, Korsel bukan tidak pernah merespon kecaman dari pihak saudaranya itu. Sejak Korut mengutuk peluncuran selebaran, Kementerian Unifikasi Seoul telah mengajukan keluhan polisi terhadap dua kelompok pembelot dan memperingatkan akan "tindakan keras menyeluruh" terhadap para aktivis.

Untuk diketahui, kedua Korea secara teknis tetap berperang setelah permusuhan Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953 silam. Namun gencatan senjata tersebut tidak pernah digantikan dengan perjanjian damai. ***