Menu

27 Warganya Terjangkit Corona, Satu Dusun di Sumut Dikarantina

M. Iqbal 19 Jun 2020, 11:02
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - 27 orang warga dari Dusun Huta 2 Negori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Haluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara terkonfirmasi positif virus Covid-19.

Dilansir dari Vivanews.com, Jumat, 19 Juni 2020, adanya kasus tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Simalungun melakukan isolasi 350 warga Dusun tersebut, di rumah mereka masing-masing selama 14 hari.

"Kemarin di daerah tersebut sudah diisolasi penuh, sudah kita lakukan penanganan. Salah satunya dengan pembukaan dapur umum. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Simalungun, Akmal Siregar pada Kamis 18 Juni 2020.

Akmal mengatakan operasional dapur umum bekerjasama dengan aparat desa, TNI, Satpol PP, Polisi. Untuk makan sehari-hari langsung diantar ke rumah warga masing-masing.

"Masyarakat tidak berbondong-bondong ke dapur umumnya, tapi mekanismenya kita antar ke setiap rumah untuk menghindari kerumunan, jumlah warga yang dibagi makanan  sekitar 350 orang," terangnya.

Dia menambahkan, penyebaran corona di sana, berawal dari positifnya sepasang suami istri pada Kamis 4 Juni 2020. Selanjutnya gugus tugas men-tracking dengan siapa saja keduanya kontak erat, hingga akhirnya berdasarkan hasil swab, 27 orang warga di sana positif corona.

Selain melakukan isolasi, pihaknya juga sedang menunggu hasil swab warga yang reaktif corona berdasarkan rapid test. Karena itu jumlah pasien positif bisa terus bertambah.

"Yang belum keluar ada sekitar 20-an. Artinya, mereka yang di swab yang memiliki riwayat kontak dengan pasien setelah kita tracking punya riwayat kontak dengan pasien,” tutur Akmal.

Dijelaskannya lagi, pasutri itu memiliki perjalanan ke Pematang Siantar dan Malaysia. Tapi, dia mengatakan pihaknya fokus pada mengantisipasi penyebaran corona di Dusun tersebut.

Begitu juga, Akmal mengatakan puluhan warga positif corona sedang menjalani perawat di rumah sakit rujuk covid-19 di Kabupaten Simalungun. 

"Kita lebih fokus bagaimana penanganan masyarakat yang terpapar, dari situ kita kembangkan terus ke masyarakat di sekitarnya," tutur Akmal.