Menu

Memanas, Lawan China Militer India Kirim Pesawat Tempur dan Helikopter di Perbatasan

Riko 22 Jun 2020, 19:14
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Salah satu pejabat militer India yang tidak disebutkan namanya mengatakan, saat ini India sudah mengerahkan Helikopter serang Apache dan Jet Tempur di Ladakh Timur untuk memperkuat pertahananya setelah bentrokan antara personil militer India dan China pada pertengahan bulan Juni lalu.

"Helikopter serang Apache dengan rudal api neraka dari udara ke darat dan helikopter Chinook yang mampu mengirim artileri di daerah-daerah dataran tinggi telah dipindahtugaskan ke Ladakh Timur," kata pejabat militer India dikutip VIVA Militer dari Al-Masdar News, Senin, 22 Juni 2020.

Menurutnya, pesawat tempur yang saat ini sudah dikonsentrasikan atau dipindahkan ke Ladakh Timur adalah pesawat angkut berat C-17 Globemaster, C-130J Super Hercules, dan An-32. 

Tidak hanya itu, lanjutnya, Angkatan Laut India saat ini juga sudah membuat formasi di Perairan Teluk Bengal untuk mendukung pasukan angkatan darat di Lembah Galwan. 
"Tindakan-tindakan ini merupakan sinyal yang jelas kepada Beijing bahwa New Delhi siap untuk meningkatkan konflik militer di garis kendali aktual di Ladakh," ujarnya.

Kesiapan India dalam konfrontasi terbuka menghadapi kekuatan militer China juga telah diisyaratkan oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi pada hari Jum'at pekan lalu. Menurut Modi, India tetap mengedepankan perdamainan dan persahabatan, tetapi India mendukung kedaulatan adalah hal utama.

"Tangan angkatan bersenjata telah dilepaskan ikatannya untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan," kata Perdana Menteri India Narendra Modi ketika menggelar konferensi pers bersama para pimpinan partai politik India menyikapi konflik perbatasan antara India dan China pekan lalu.

Sebelumnya ketegangan di wilayah perbatasan antara India dan China saat ini benar-benar mengalami kebuntuan. Upaya diplomasi yang telah dibangun oleh para petinggi militer dari dua negara yang bertikai pada tanggal 6 Juni lalu dipastikan tidak dapat menemukan titik tengah dari sengketa wilayah perbatasan dua negara yang saat ini memperebutkan pengaruh di Laut China Selatan itu.

Puncaknya terjadi pada tanggal 15 Juni lalu, bentrok fisik antar pasukan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) dengan pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS) tidak dapat terhindarkan. 20 orang personil militer India menjadi korban, dan 40 orang personil militer China dikabarkan ikut tewas dalam insiden berdarah di Lembah Galwan itu.

Kini, situasai di sekitar Lembah Galwan atau di sepanjang Line of Actual Control (LAC) perbatasan antara India dan China masih terus memanas. Kedua negara yang bertikai itu hingga kini masih terus mengklaim bahwa sepanjang Sungai Galwan adalah masuk dalam teritori negara mereka. Bahkan, saat ini militer India dikabarkan sudah mengkonsentrasikan pasukan militernya di dekat perbatasan Lembah Galwan untuk menghadapi kekuatan militer China.