Menu

Yang Kaya Makin Kaya, yang Miskin Makin Miskin, Semua Gara-gara Corona

Siswandi 30 Jun 2020, 17:29
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Sejak awal pandemi virus Corona mulai mewabah, banyak pihak memprediksi dampaknya terhadap ekonomi global. Namun faktanya saat ini, ternyata dampaknya jauh lebih parah dan merusak dibanding prediksi sebelumnya.

Demikian hasil kajian yang dilakukan The United Nations University World Institute for Development Economics Research (UNU-WIDER), universitas yang menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam publikasi yang dilakukan baru-baru ini,  UNU-WIDER mengungkapkan pandemi Corona mengakibatkan jumlah orang miskin di dunia bertambah menjadi 1,1 miliar hinga 3,7 miliar orang. Angka itu artinya hampir setengah populasi umat manusia berpotensi menjadi miskin.

Dalam publikasi itu, UNU-WIDER membagi kemiskinan menjadi dua kategori. Yang pertama tingkat kemiskinan ekstrem. Yang masuk dalam kategori ini adalah seseorang yang hanya sanggup memperoleh pendapatan sama atau kurang dari USD 1,9, setara dengan Rp 28.000 per hari.

Bila kriteria ini jadi acuan, warga miskian dunia akan diprediksi bakal mencapai  1,1 miliar orang.

Padahal sebelum wabah Corona terjadi, PBB mencatat warga miskin ekstrem di dunia sekitar 730 juta orang.

Kriteria kedua, adalah orang yang memiliki penghasilan SebesarnUSD 5,50 atau setara Rp82.000 per hari. Jika kriteria ini yang jadi acuan, maka penduduk dunia yang miskin akan lebih membengkak menjadi 3,7 miliar orang.

Namun kondisi sebaliknya malah terjadi pada golongan orang-orang kaya.

Dilansir Sindonews yang merangkum forbes real time billionaires, Selasa 30 Juni 2020, dari kelompok 10 orang terkaya di dunia, dalam kurun 24 jam terakhir (diperbaharui setiap pukul 17.00 waktu USA) kekayaan mereka malah bertambah sebanyak USD 5.115 juta.

Yang paling banyak bertambah adalah juragan Facebook, Mark Zuckerberg. Dalam sehari semalam hartanya bertambah sebesar USD 1,7 miliar.

Dari 10 orang terkaya di dunia ini, hanya Jeff Bezos pemilik Amazon dan Mukesh Ambani, konglomerat asal India yang kekayaanya turun dalam 24 jam terakhir.

Jeff Bezos turun USD 693 juta dan Mukesh Ambani merosot USD560 juta. Namun bagi mereka berdua, kehilangan harta sebanyak itu bisa dikatakan tidak berarti apa-apa.

Sebagai gambaran, hingga 30 Juni 2020, kekayaan Bezos masih tercatat sebanyak USD 160,4 miliar atau setara dengan Rp 2.245,6 triliun.

Sama saja, kekayaan Mukesh Ambani tercatat sebanyak USD63,6 miliar.

Bagaimana Indonesia?
Pandemi Corona juga telah membuat ekonomi Indonesia ikut terpuruk. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan mencatat potensi peningkatan jumlah angka kemiskinan akibat Corona akan sangat besar.

Seperti diketahui Pemerintah Indonesia memasang pertumbuhan ekonomi pada skenario optimis antara minus 0,4% sampai 2,3%. Dengan begitu, potensi bertambahnya penduduk miskin akan berkisar antara 1,16 juta orang, hingga 3,78 juta orang.

Begitu juga pada angka pengangguran, pada skenario berat akan bertambah sekitar 2,92 juta orang, dan sangat berat sekitar 5,23 juta orang.

Dari data sebelumnya diketahui, per September 2019 tingkat kemiskinan berada di angka 9,22%. Sementara jumlah penduduk miskin berkisar 24,79 juta

Sementara itu, bila merujuk simulasi Bank Dunia bila ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,1%, maka tingkat kemiskinan ada di 11,42 persen dan jumlah penduduk miskin tembus 30,69 juta jiwa.

Sedangkan jika pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh 1,2%, maka tingkat kemiskinan berada di 12,21% dan jumlah penduduk miskin 32,82 juta orang.

Skenario terburuk, bila ekonomi jatuh ke kisaran 1% maka tingkat kemiskinan mencapai 12,37% dan jumlah penduduk miskin bengkak hingga 33,24 juta orang. ***