Menu

Penandatanganan Kerjasama Program, Bupati Alfedri: Program Desa Bebas Api Harus Terus Berkembang

Riki Ariyanto 1 Jul 2020, 23:33
Penandatanganan Kerjasama Program, Bupati Alfedri: Program Desa Bebas Api Harus Terus Berkembang (foto/ist)
Penandatanganan Kerjasama Program, Bupati Alfedri: Program Desa Bebas Api Harus Terus Berkembang (foto/ist)

RIAU24.COM - SIAK– Sebanyak tiga desa di Kabupaten Siak mengikuti program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) di tahun 2020 ini. Ketiga tersebut di antaranya Desa Dayun, Olak dan Lubuk Jering. Program ini terbukti telah mengurangi karhutla di 750 ribu hektar lahan yang berada di tiga kabupaten, yakni Pelalawan, Siak, dan Kepulauan Meranti.

zxc1

Bupati Siak, Alfredri menilai program Desa Bebas Api ini harus terus dikembangkan agar dapat mencegah karhutla di Riau, khususnya Kabupaten Siak. 

“Dulu sudah ada 7 kampung yang sudah MoU dengan RAPP, sekarang ditambah 3 Desa lagi, jadi sudah 10 desa di Siak yang ikut dalam program ini," kata Alfedri saat penandatangan MoU Program Desa Bebas Api, Rabu (1/7), di Siak Sri Inderapura.

Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya  berharap Program Desa Bebas Api bisa terlaksana secara berkesinambungan. Terlebih, karhutla menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Polri.


"Sekali lagi kami tekankan Karhutla ini tanggung jawab bersama dan kita harus menjaga agar langit Riau tetap biru," kata Kapolres.

zxc2

Stakeholder Relation (SHR) Manager RAPP Wan Muhammad Jakh Anza mengatakan sejak awal pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemkab Siak. 

“Tahun 2018 lalu, tiga desa ini juga tercatat sebagai peserta dan berhasil mencegah kebakaran," ujar Wan Jakh.

Di tahun 2014, ada empat desa tercatat sebagai peserta awal, kemudian di tahun 2015 dan 2017 meningkat menjadi 18 desa, disusul tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebanyak 9 desa.

Hingga tahun 2019, setidaknya 79 desa telah bergabung menjadi bagian dari program Desa Bebas Api.

Program Desa Bebas Api terdiri dari lima elemen utama, di antaranya penghargaan atau reward senilai Rp100 juta kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan berturut-turut, pelibatan crew leader di desa, bantuan pembukaan lahan pertanian, sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 desa.

Selain itu, RAPP juga terus melaksanakan program edukasi jangka panjang melalui Fire Awareness Community (FAC). Perusahaan bagian dari grup APRIL ini juga menggandeng pemuka agama setempat seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Komunikasi Umat Beragama serta sejumlah LSM dan kelompok pecinta lingkungan sebagai mitra.

“Tahun 2020 ini, kita juga menjangkau 60 sekolah dan 10 pasar di 3 kabupaten yang sebagian besar wilayahnya adalah lahan gambut,” tutupnya. (Rilis)