Menu

Tegas, Partai Golkar DIY Tolak RUU HIP, Jika Nekat Ikut, Maka Ini yang akan Terjadi

Siswandi 4 Jul 2020, 23:37
Golkar DIY menolak Pancasila diperas menjadi Trisila dan Ekasila.  Foto: int
Golkar DIY menolak Pancasila diperas menjadi Trisila dan Ekasila. Foto: int

RIAU24.COM -  Sikap tegas datang dari Partai Golkar DIY, yang menegaskan penolakan terhadap Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Penegasan itu disampaikan Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman, di hadapan sejumlah petinggi partai berlambang pohon beringin itu di Grha GPC Imogiri, Bantul, Sabtu 4 Juli 2020.

Tak tanggung-tanggung, pernyataan tegas itu disampaikan Gandung di hadapan sejumlah petinggi partai yang hadir dalam kegiatan itu. Di antaranya Agung Laksono, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Roem Kono. 

Kegiatan itu digelar dalam rangka Pembekalan dan Pelantikan Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar DIY serta Pelantikan Pimpinan Daerah KPPG dan APMG DIY Masa Bakti 2020-2025.

“Golkar anti kilafah, Golkar anti komunis,” teriak Gandung, dilansir sindonews.

Ditegaskan Gandung, Pancasila sudah final. Anggota DPR RI ini menyebut dirinya tidak bisa tidur melihat Pancasila berusaha diperas menjadi Trisila dan Ekasila. 

Gandung menyebut Pancasila bukan jeruk yang bias diperas-peras. Gandung juga memastikan tidak benar jika Partai Golkar mendukung RUU HIP. “Itu hoaks,” tegasnya.

Tak hanya itu, Gandung mengungkapkan dirinya mendapat kiriman pesan WhatsApp dari sejumlah kader senior Golkar yang menyatakan apabila Partai Golkar nekat mendukung HIP maka para kader senior ini akan keluar dari Golkar.

”Inilah yang membuat kita bersuara keras. Kami tegaskan, tidak ada kata mundur dalam rangka memperjuangkan Pancasila. Ikrar Pancabakti roh kejuangan kita,” tegasnya.

Karena itu, Gandung meminta TNI Polri tak ragu untuk turun tangan jika Pancasila mau diubah. “Saya siap dorong TNI Polri ambil alih. Jangan sampai Pancasila terpapar komunis dan khilafah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Agung Laksono mengatakan RUU HIP tidak perlu dilanjutkan lagi. Jika ada keinginan untuk memperkuat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) maka bisa dibuat RUU sendiri yang terpisah. Hal yang sama juga disampaikan oleh Roem Kono. Menurutnya Pancasila itu sudah final tidak perlu dipermasalahkan lagi. Roem Kono juga menyatakan menolak RUU HIP. ***