Menu

Belasan Tahun Sebagai Guru Pendidik, Ibu Ini Mengadu Ke Anggota Dewan Bengkalis

Dahari 8 Jul 2020, 15:20
FOTO: Askori
FOTO: Askori

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Salah seorang ibu - ibu mengadu keluhannya ke anggota DPRD kabupaten Bengkalis Askori, Selasa 7 Juli 2020 petang kemarin, saat itu, Askori sedang meninjau lokasi pembenihan ikan di Kecamatan Bantan.

Ibu itu mengeluh, sudah tiga belas tahun lamanya menjadi seorang tenaga didik di SDN 27 Bantan, namun dirinya tidak diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pendidikan (Disdik) 

Perhatian dimaksud ibu bernama Azlina itu bukan tentang fasilitas atau kelengkapan dari Pemerintah untuknya sebagai tenaga pendidik disana. Melainkan statusnya sebagai tenaga honorer sekolah yang berharap menjadi honorer Pemerintah Daerah (Honor Pemda). 

Di hadapan politikus Partai Nasdem ini, Azlina menuturkan sudah mengabdi sebagai tenaga pendidik di SDN 27 Bantan sejak 2007 silam. Saat itu, gajiannya masih Rp350 ribu. 

Menurutnya, gaji sebesar itu diterima selama 5 Tahun. Setelah itu naik menjadi Rp650 sampai Tahun 2019. Baru Tahun 2020 ini menjadi Rp1,5 Juta. 

"Kalau operator sekolah semuanya sudah diangkat jadi honor Pemda pak. Saya sudah penat, capek mengurus ke dinas, dia suruh masukan bahan saya masukan bahan. Tapi belum juga masuk (honor Pemda),"cerita Azlina.

Azlina sempat mempertanyakan alasan pihak terkait. Namun ia kecewa namanya tidak masuk sebagai salah satu guru berstatus honor pemerintah karena tidak punya dekengan orang yang kuat. 

"Alasan mereka, saya tidak ada dekengan. Kemudian, pakaian sistem dirangkingkan, nama saya rangking 4 tapi pas keluar tidak ada nama saya. Malahan yang masih baru honor keluar duluan status honor daerahnya,"ucap Azlina ke Askori.

Status honor Pemerintah diharapkan Azlina agar statusnya sebagai tenaga pendidik di SDN 27 Bantan lebih jelas. Ia berharap anggota DPRD kabupaten Bengkalis Askori dapat membantunya. 

"Saya minta tolong dengan pak Askori pak, karena saya sudah lama, sudah tiga belas tahun. Dari saya menikah, sekarang sudah SMP anak saya, saya masih berstatus honor sekolah,"ucapnya meminta.

Setelah mendengar cerita Azlina, Askori Anggota Dewan Bengkalis langsung menyesalkan kurangnya perhatian Dinas Pendidikan terhadap tenaga pendidik yang sudah belasan tahun mengabdi. 

"Tidak ada otak, harus dicuci otaknya. Katanya Dinas Pendidikan, kerjanya tidak pakai otak, kalau pakai otak tentu Ibu ini diperhatikan. Tidak payah mengadu-ngadu ke saya, itu hak ibu ini,"kesal Ketua Partai Nasdem ini. 

Disebutkan, ada sekolah tertentu di Bengkalis yang tenaga baru sudah berstatus honor Pemda. Sikap ini tentu terkesan menganak tirikan tenaga pendidik. 

"Ada beberapa sekolah tertentu, tidak perlu saya sebutkan. Tapi kalau Dinas Pendidikan melawan akan saya buka satu persatu. Ada dekengan ini dan itu, banyak yang baru diangkat jadi honor Pemda, "beber Askori.