Menu

Terungkap, Pria Malaysia Banyak yang Mengalami Tingkat Kesuburan yang Rendah, Ternyata Ini Alasannya

Devi 14 Jul 2020, 10:15
Terungkap, Pria Malaysia Banyak yang Mengalami Tingkat Kesuburan yang Rendah, Ternyata Ini Alasannya
Terungkap, Pria Malaysia Banyak yang Mengalami Tingkat Kesuburan yang Rendah, Ternyata Ini Alasannya

RIAU24.COM -  Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh LPPKN (Badan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga Nasional), masalah kesuburan di antara pria dan pasangan menikah Malaysia berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Ini dikonfirmasikan oleh Direktur Utama LPPKN Abdul Shukur Abdullah.

Dalam data mereka, dari 2010 hingga 2019, sekitar 60 persen dari analisis sperma mencatat hasil tes abnormal. Menurut Bernama, karena 95 persen pria dapat melakukan hubungan seksual normal, mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya memiliki masalah ini. Sebuah survei internasional mengungkapkan bahwa masalah ini telah meningkat dalam 20 tahun terakhir dan itu mempengaruhi tujuh persen dari populasi pria di dunia.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidaksuburan di antara pria Malaysia:

1. Kurangnya hasrat seksual

2. Disfungsi ereksi

3. Ejakulasi retrograde (Suatu kondisi dimana air mani memasuki kandung kemih bukannya muncul melalui penis)

4. Kelainan dalam produksi dan fungsi sperma

5. Masalah pada testis

6. Kerusakan organ reproduksi

7. Paparan berlebihan terhadap bahan kimia, radiasi, panas, asap tembakau, kafein, obat rekreasi

8. Kerusakan testis akibat kanker atau perawatannya

Pria yang menderita masalah infertilitas dapat mengunjungi klinik LPPKN dan mereka akan ditawari konseling. Untuk pria yang menderita sperma abnormal, mereka akan diobati dengan obat-obatan jika gagal mereka akan diobati dengan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).

Satu kabar baik adalah bahwa suami-suami Malaysia lebih reseptif terhadap masalah kesuburan dan mereka bahkan mencatat kehadiran 100 persen dari para suami yang menginginkan perawatan dengan pasangan mereka.

Abdul Shukur menambahkan bahwa data LPPKN menunjukkan bahwa dari 2010 hingga 2019, 75 persen orang Malaysia yang menjalani pengobatan bantuan konsepsi (ART) dan 80 persen di antaranya berhasil.