Menu

Empat Pabrik Pengolahan Makanan Kotor Di Bukit Mertajam Ditutup Selama 2 Minggu

Devi 15 Jul 2020, 14:12
Empat Pabrik Pengolahan Makanan Kotor Di Bukit Mertajam Ditutup Selama 2 Minggu
Empat Pabrik Pengolahan Makanan Kotor Di Bukit Mertajam Ditutup Selama 2 Minggu

RIAU24.COM -  Empat pabrik di Bukit Mertajam, Penang telah diperintahkan untuk tutup selama dua minggu oleh pihak berwenang setelah pemeriksaan mendadak (OPS Tegar). Pabrik-pabrik tersebut berlokasi di berbagai bagian Bukit Mertajam, yaitu Mengkuang Titi, Tanah Liat dan Sungai Lembu. Dua pabrik memproduksi kerisik (kelapa bakar), satu memproduksi kecap dan satu lagi memproduksi mie.

Dilaporkan oleh Awani bahwa pabrik-pabrik tersebut dalam kondisi yang buruk dan ada kotoran dan mayat tikus di kompleks tersebut. Seorang petugas dari Departemen Kesehatan Penang mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk melakukan pemeriksaan pada pabrik-pabrik ini karena mereka menerima banyak keluhan dari konsumen tentang menemukan benda asing di dalam makanan mereka.

Dia juga mengatakan bahwa segera setelah pekerja pabrik melihat pihak berwenang, beberapa pekerja asing yang bekerja dengan mesin itu berlari ke perkebunan kelapa sawit di sekitarnya.

Sedangkan untuk pabrik kecap, pihak berwenang menemukan bahwa tempat itu agak terlalu kotor dan mereka tidak mematuhi SOP kebersihan yang ditetapkan oleh pemerintah. Di toples kecap, ada juga kantong plastik yang tampaknya sudah lama ditinggalkan di sana. Beberapa stoples tertutup sementara yang lain terbuka. Pihak berwenang menyebutkan bahwa ada juga jejak kotoran burung di beberapa toples yang tidak tertutup. Guci lainnya memiliki penutup berjamur.

Dalam kasus pabrik mie, tempat itu kotor dan mereka memasang tanda halal yang mencurigakan di sana. Keempat pabrik disuruh menghentikan semua operasi untuk tujuan pembersihan selama dua minggu sesuai dengan Bagian 11 Undang-Undang Pangan 1983.

Secara keseluruhan, pabrik-pabrik didenda total RM 9.000 dan mereka harus membersihkan pabrik secara menyeluruh sebelum memulai operasi lagi. Banyak kasus pabrik pengolahan makanan kotor telah bermunculan akhir-akhir ini berkat upaya pemerintah. Kami berharap mereka dapat mengekspos lebih dari mereka untuk memastikan bahwa kesehatan konsumen tidak terpengaruh.