Menu

Jelang Idul Adha, Banyak Sapi di Rohul Mati Mendadak, Ternyata Positif Terjangkit Virus Jembrana

Riki Ariyanto 18 Jul 2020, 22:36
Jelang Idul Adha, Banyak Sapi di Rohul Mati Mendadak, Ternyata Positif Terjangkit Virus Jembrana (foto/int(,
Jelang Idul Adha, Banyak Sapi di Rohul Mati Mendadak, Ternyata Positif Terjangkit Virus Jembrana (foto/int(,

RIAU24.COM -  ROKAN HULU- Peternak sapi di Desa Rambah Jaya, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kaget, karena belakangan banyak sapi mati mendadak tanpa sebab.

Hal tersebut dialami oleh Jumani (70) warga Dusun Lembah Sari, Desa Rambah Jaya. Sedikitnya, dalam sepekan terakhir, 9 ekor sapi miliknya mati mendadak di dalam kandangnya.

zxc1

Menurut warga setempat, sebelum mati, sapi-sapi tersebut seperti mengerang kesakitan. Kemudian, sapi tersebut ambruk dan mati.

"Menurut cerita pemiliknya, sebelumnya sapi-sapi itu menunjukkan gejala aneh, yakni gaduh atau polah sambil bersuara keras, dan tak lama kemudian  sapi-sapi tersebut ambruk," kata salah seorang warga Desa Rambah Jaya.

zxc2


Diakui warga yang tidak mau disebutkan identitasnya itu, atas kejadian itu, para pemilik atau peternak sapi lainnya sudah melaporkan kejadian itu kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Rohul.

Meski menanggapi apa yang menjadi keluhan warga Desa Rambah Jaya, PPL tersebut manyarankan agar sapi yang sudah sakit dijual dengan harga yang murah.

"Bahkan PPL itu menyarankan agar sapi tersebut dijual kepada seseorang, dirinya terkesan mengarahkan," ucap warga yang tak mau disebutkan namanya tadi.

Terpisah, Kepala Disnakbun Rohul CH. Agung Nugroho mengatakan, perihal adanya informasi bahwa salah seorang oknum PPL yang menyarankan agar sapi yang sakit dijual dengan harga murah, dirinya mengaku hal itu perlu diluruskan.

"Hari ini kita sudah turunkan Tim medis, Kepala Bidang Disnakbun, Kepala UPTD dan PPL ke lapangan untuk memastikan hal itu. Namun, perihal adanya petugas PPL yang menyarankan agar dijual dengan harga murah, ini perlu diluruskan,"kata Agung melalui selulernya, Jumat (17/7/20).

Agung Menambahkan, perihal adanya informasi PPL yang menyarankan agar sapi yang sakit dijual dengan harga murah, hal itu disanggahnya. Pasalnya, kabar tersebut tidaklah benar.

"Ceritanya tidak begitu, kemarin hasil dari kroscek Tim ke lapangan bahwa ada seorang peternak yang menghubungi petugas minta agar mencarikan pembeli sapinya yang sudah sakit," sebut Agung menerangkan informasi yang salah tersebut.

Diakui Agung, hasil temuan Tim di lapangan, kematian sapi di Desa Rambah Jaya itu positif disebabkan oleh Virus Jembrana yang menyerang sapi jenis bali.

Namun demikian, Agung menyebutkan, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, Virus jembrana ini tidak menular ke manusia.

"Saat ini kita sudah berikan vitamin terhadap sapi-sapi warga di sekitar. Agar tidak tertular Virus Jembrana tersebut,"tutup Agung yang menerangkan hasil tim Disnakbun di lapangan, hanyan menemukan 4 ekor sapi yang mati. (Amsur)