Menu

Tak Disangka, Penjual Kopi Cantik Ini Ternyata Punya Profesi Bergengsi Lho, Bikin Salut

Siswandi 18 Jul 2020, 23:20
Rere yang tetap ceria melayani pembeli di warung kopi miliknya. Foto: int
Rere yang tetap ceria melayani pembeli di warung kopi miliknya. Foto: int

RIAU24.COM -  Bila dilihat sekilas, kebanyakan orang mungkin mengira Renita Firdasari (23) warga Klaten Selatan, Jawa Tengah, hanyalah penjual kopi yang berwajah manis. Sehingga tak heran, jika warung kopi Tikungan miliknya, saat ini sedang laris manis. Namun siapa sangka, ternyata gadis yang biasa disapa Rere ini ternyata punya profesi lain. Tak tanggung-tanggung, Rere sebenarnya adalah seorang pramugari di maskapai plat merah.

Lalu, kok sekarng buka warung?

"Jadi awalnya karena dampak Corona ini penerbangan di-lockdown semua. Nah kita jadi nggak terbang, bulan ini juga cuti lalu saya mulai rintis usaha warkop ini," ungkapnya dilansir detik, Sabtu 18 Juli 2020, di warungnya.

Dituturkannya, gara-gara wabah Corona, ia termasuk pramuragri yang dirumahkan pihak maskapai. Tepatnya pada  Mei 2020 lalu. Rere mengaku sempat tidak bisa pulang ke Klaten karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

"Sempat di Jakarta tak bisa pulang, pas bisa pulang saya minta pulang sekalian cuti. Lalu dua minggu ini saya mulai usaha ini (warkop)," sambung Rere.

Rere mengaku bosan sebulan berdiam diri di rumah. Dia lalu memutar otak untuk mengisi waktu luangnya selama tidak terbang.

"Saya buka bisnis ini karena sudah kebiasaan kerja jadi kalau tidak kerja juga mau ngapain. Karena saya suka nongkrong di warung burjo saat kuliah dan adik saya juga banyak yang nongkrong jadilah saya buka warung," ujarnya lagi.

zxc2

Terkait profesi yang tengah dilakoninya saat ini, Rere mengaku tak risih meladeni pelanggan di warung kopinya itu. Sebab ketika tak bertugas sebagai pramugari, Rere mengaku sebagai warga biasa.

"Pramugari ya pekerjaan saya kalau memakai seragam tapi kalau saya tidak sedang on duty ya saya hanya warga biasa. Saya nggak pengin baru mau memulai jadi takut karena stereotype atau karena saya pramugari," tambah Rere.

Menu yang disajikan di warung kopinya pun beragam, mulai dari bubur kacang hijau, omelet, mi, nasi goreng, nasi putih, nasi bandeng dengan harga Rp4 ribu sampai Rp10 ribu per porsi. Dia menyebut menu nasi di warungnya merupakan masakan sendiri.

"Masak sendiri dan mama yang masak, terutama nasi bandeng khasnya. Omsetnya ya Rp200 ribu-600 ribu per hari, tidak mesti tapi kisaran itu," ungkap Rere.

Salah seorang pembeli di warung kopi itu, Manto menyebut warung milik Rere itu belum lama buka. Meski baru buka selama dua minggu, warung itu sudah ramai.

"Baru sekitar dua Minggu tapi ramai. Kebanyakan anak muda sehari bisa sampai 100 orang kalau sampai malam dan kopinya juga enak," ujarnya lagi. ***