Menu

Sebut Obat Covid-19 Temuannya Diborong Ratu Elizabeth, Hadi Pranoto Ungkap Ini Bahan Dasarnya

Siswandi 5 Aug 2020, 12:06
Hadi Pranoto memperlihatkan ramuannya yang disebutnya sebagai obat Corona Covid-10. Foto: int
Hadi Pranoto memperlihatkan ramuannya yang disebutnya sebagai obat Corona Covid-10. Foto: int

RIAU24.COM -  Sosok Hadi Pranoto, pakar mikrobiologi yang mengklaim telah menemukan obat Covid-19, terus mendapat sorotan. Kali ini, ia mengatakan pihak Kerajaan Inggris yakni Ratu Elizabeth II, telah meminta hasil risetnya untuk mengobati keluarganya yang terkena virus mematikan itu.

"Saya pernah kirim 5.000 botol ke British, Ratu Elizabeth minta untuk keluarganya dan Alhamdulillah mereka sekeluarga sembuh. namanya antibodi covid-19," lontarnya, Rabu 5 Agustus 2020.

Meski telah menjual obat hasil temuannya itu, Hadi mengaku pihaknya akan membagikan temuan risetnya itu kepada semua yang membutuhkan, khususnya pasien Covid-19. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan`melakukan bakti sosial untuk memberikan ramuannya itu.

“Kita akan selenggarakan bakti sosial untuk covid-19. Kita bagi-bagi jamu herbal di seluruh Indonesia. Nanti kita lagi susun untuk tahap pertama untuk amal bakti nasional," tambahnya, dilansir viva. 

Ini Bahan Dasarnya 
Sejauh ini, banyak pihak yang bertanya, apa saja bahan dasar yang digunakan Hadi, dalam meramu obat temuannya itu. 

Hadi juga tampaknya tak mau menyimpan sendiri resep obatnya itu. Diterangkannya. obat yang disebutnya antibodi COVID-19 itu adalah berupa ramuan herbal. 

"Bahan dasarnya sebetulnya dari tumbuh-tumbuhan yang kita pelajari. Kenapa dari tumbuh-tumbuhan dan dari tanah? Karena unsur kehidupan ini dari dua unsur. Satu dari unsur air, dua unsur tanah," terangnya. 

Ia meyakini, semua kehidupan akan mati dan kembali lagi kepada tanah. Oleh karena itu, hanya dua unsur yang dilakukan dalam penelitiannya. 

"Makanya kita tim riset melakukan penelitian unsur yang ada dalam tubuh manusia. Itu unsur air dan tanah. Makannya kandungan yang ada di dalam herbal ini adalah tumbuh-tumbuhan dan air," ujarnya. 

Lebih rinci lagi, ia menuturkan ramuan yang diracikya itu terdiri dari senyawa sirsak, manggis, kemudian kelapa, kemudian ada gula aren, ada beberapa campuran lain. "Ditambah teknologi bakteri mikrobiologi tanah, itu yang ke dalamnya," terangnya. 

Begitu diminum, terangnya, ramuan herbal itu membentuk antibodi dalam tubuh. "Dia akan mencairkan lendir yang mengental. Karena Covid-19 itu setelah menginfeksi manusia dia akan mengentalkan cairan yang ada dalam organ tubuh," terangnya lagi.

Diterangkannya, akibat proses pengkristalan cairan tubuh manusia yang disebabkan virus Covid-19, membuat pori-pori manusia jadi tertutup. Akibatnya seseoarang yang telah terjangkit bisa meninggal dunia. Karena oksigen tidak bisa masuk ke dalam tubuh.

Hadi Pranoto yakin, herbal ramuannya bisa mencairkan lendir dalam tubuh yang terinfeksi virus. Selanjutnya cairan itu dibuang melalui keringat, air seni, hingga lewat kotoran saat buang air besar. 

Ia juga mengklaim, sejauhi ni sudah banyak nyawa tertolong berkat ramuannya. "Kita sudah hampir merata ya (sembuhkan pasien), di seluruh pulau Jawa kita sudah lakukan, di Sumatera sudah kita lakukan, juga di Kalimantan," tambahnya. 

Sejauh ini, ramuan herbalnya itu bahkan telah dibagikan pada 26 ribu pasien. Sebagian ramuannya juga telah didistribusikan ke rumah sakit. 

"Ini tidak ada pantangan sama sekali (batas usia dan penyakit) bagi saudara-saudara kita. Ini tidak memandang usia. Semua usia dari mulai orang hamil, anak bayi, anak dewasa, dan orang tua bisa mengkonsumsi dengan kondisi aman." 

Herbal ramuan Hadi bahkan diakuinya tidak memiliki tanggal kedaluarsa. Bisa bertahan lama hingga 20 sampai 30 tahun. 

Sejauh ini, Hadi Pranoto memutuskan untuk tidak memberikan label ataupun merek pada obat ramuannya. Namun meski begitu, izin BPOM katanya sudah didapatkannya. Ia mengaku khawatir, jika temuannya itu diberi label atau merek, maka akan ada pihak yang memalsukan. Karena itu pula, ia memilih untuk menjual ramuan itu secara langsung. ***