Menu

Kerap Dihujat Haters, Begini Jawaban Tegas Anies Baswedan

Siswandi 11 Aug 2020, 09:58
Anies Baswedan
Anies Baswedan

RIAU24.COM -  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, sejak memimpin Jakarta, ia kerap menerima beragam hujatan dari para haters atau pembencinya. Namun ia menegaskan, beragam hujatan itu tidak lantas membuat semangatnya kendur dalam mewujudkan Jakarta yang “maju kotanya, bahagia warganya”. 

Anies kemudian mencontohkan aksi para pembencinya juga kerap menyudutkannya dengan isu-isu atau framing soal intoleran. Namun Anies menegaskan, dirinya tidak mengambil pusing dan justru memilih untuk fokus bekerja. 

"Saya tidak jawab framing itu dengan lisan. Karena nanti akan menjadi ‘kata saya lawan kata dia'. Tapi saya jawab dan benturkan dengan kenyataan," lontarnya, saat menjadi narasumber dalam peluncuran buku “Memoar Pilkada DKI Jakarta 2017”, Senin malam (11/8/2020). 

Anies mengatakan bahwa dirinya memiliki rencana kerja yang terarah dalam mewujudkan mimpi tentang Jakarta. "Kita punya matrik. Apa selesai kapan. Itu kita jaga terus. Semoga di ujung tahun kelima kita di Jakarta, semua (janji) Insya Allah terlaksana," tambahnya, dilansir rmol, Selasa 11 Agustus 2020. 

Faktanya, selama tiga tahun memimpin, framing itu lenyap dan tidak lagi relevan. Sebab, yang muncul di Jakarta justru kesetaraan. “Persatuan bukan cuma foto bareng, tapi menghadirkan rasa keadilan dan kesetaraan," pungkasnya

Menurutnya, framing Jakarta di bawah kepemimpinannya menjadi kota intoleran hanyalah imajinasi yang tak bisa dibuktikan. Malahan, Jakarta berhasil membangun kesetaraan dan persatuan. 

"Sekarang sudah 2,5 tahun perjalanan menjelang 3 tahun, framing-framing itu makin temukan fakta betapa enggak relevan di sini. Bahkan yang muncul sebaliknya. Yang dibangun perasaan kesetaraan, kebersamaan," tuturnya.

Anies kemudian menyebut narasi kampanyenya yang kini menjadi nilai yang dipegangnya yakni keadilan sosial. Dia ingin, di Jakarta semua punya kesempatan yang sama. 

"Keadilan sosial maka bagaimana di Jakarta ada kesempatan semua untuk berkembang. Bukan mengecilkan yang besar tapi membesarkan yang kecil dan pada kesempatan itu yang dimunculkan kemudian," kata Anies. 

Ditegaskannya, tidak ada yang boleh dimusuhi di Jakarta. Adanya perselisihan atau lawan tetap wajar, tapi jangan sampai menimbulkan permusuhan yang justru berujung saling menghabisi. "Jadi enggak ada istilah musuh tapi lawan. Toh sebagian memang enggak bisa bedakan. Musuh maunya habisi," tandasnya, dilansir kumparan. ***