Menu

Tak Terima Jokowi Dikritik, Politisi PDIP Ini Malah Suruh Amien Rais Bertobat

Satria Utama 15 Aug 2020, 20:49
Dwi Rio Sambodo
Dwi Rio Sambodo

RIAU24.COM -  Partai pendukung Presiden Jokowi, PDIP nampaknya tak bisa menerima kritikan yang disampaikan Amien Rais kepada orang nomor satu di republik ini. Amien Rais bahkan diminta segera bertobat atas perbuatannya yang dinilai berwatak Sengkuni.

Hal ini disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, Dwi Rio Sambodo. “Dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap Pak Amien dan keluargabsaya berharap untuk tidak perlu ragu melakukan taubat politik,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/8/2020).

Dikatakan Dwi, pendiri Partai PAN itu harus ingat tentang bahaya karma politik akibat perilakuny yang sering bertindak selayaknya Sengkuni. “Sangat lucu. Pak Amien selalu memberikan kritik tidak berdasar ke Presiden Jokowi. Beliau sebaiknya introspeksi diri,” ucapnya seperti dilansir pojoksatu.

Ia mengatakan, atas dasar berbagai kejadian yang menerpa keluarga besar Amien Rais dan anak-anaknya, ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

“Karma politik itu nyata. Saya justru kasihan pada Pak Amien dan keluarganya. Lihat saja perilaku Hanum Rais yang bikin heboh karena manipulasi tipuan maut Ratna Sarumpaet,” ungkapnya.

Kemudian, Kata Dwi, Hanafi Rais tersingkir dari panggung politik karena kesombongan sikap dalam politik, dan kini Muntaz Rais dilaporkan ke polisi akibat perilaku yang tidak terpuji dan membahayakan keselamatan penerbangan.

“Stop hujat kepemimpinan Pak Jokowi. Sebaiknya Pak Amien kembali pada khittohnya menjalankan tugas seorang ayah,” tandasnya.

“Apapun tanggung jawab etis atas pendidikan dan karakter anak-anak tidak bisa dilepaskan dari orang tuanya,” sambung Dwi.

Oleh karena itu, tutur anak buah Megawati Soekarnoputri ini, apa yang terjadi dengan Muntaz Raiz, sesungguhnya adalah peringatan dari Allah Subhanahu wata’ala.

Dwi Rio Sambodo yang dikenal sebagai aktivis GMNI tersebut mengajak agar para elit politik dapat menghadirkan keteladanan politik yang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa, Pancasila.***