Menu

Awalnya Dipuji, Sekarang Unair Malah Terancam Bakal Digugat Karena Temuan Obat Covid-19, Begini Respon Kampus

Siswandi 18 Aug 2020, 13:58
Ilustrasi
Ilustrasi

Tak hanya olah Pandu, kritik senada juga bisa ditemukan di media sosial, termasuk tentang cara tim peneliti Unair menyajikan hasil uji yang atas obat-obatan tersebut yang diklaim dari uji klinis tahap tiga.

Sebelumnya, ektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih mengatakan, dalam diskusi dengan BPOM yang rencananya digelar Rabu besok, akan dibahas berbagai isu secara detail, berkaitan bahan-bahan obat yang ditemukam tim peneliti dari Unair didukung BIN. 

Nasih kemudian merujuk kepada tiga kombinasi obat Covid-19 yakni Lopinavir/Ritonavir-Azithromycin; Lopinavir/Ritonavir-Doxycycline; serta Hydrochloroquine-Azithromycin. Menurutnya, tiga kombinasi dari obat yang sudah beredar di pasaran itu, diklaim telah teruji memberi hasil efikasi menyembuhkan pasien Covid-19 non pengguna ventilator hingga 98 persen.

"Untuk kombinasi obat yang tertentu efektivitasnya sampai 98 persen, yang paling rendah di angka 92 persen. Efektivitas ini berdasar dari sampel yang diambil secara acak," terangnya. 

Menurut Nasih, sekalipun berupa kombinasi obat, BPOM tetap menganggap temuan tim peneliti Unair sebagai obat baru. Dia juga menambahkan kalau BPOM sudah pernah inspeksi uji kombinasi-kombinasi obat itu di Bandung. ***

Halaman: 12Lihat Semua