Menu

Distan Bengkalis Akan Meningkatkan Komoditi Pangan, Seiring Meningkatnya Jumlah Penduduk

Dahari 19 Aug 2020, 15:25
FOTO: Tarmizi
FOTO: Tarmizi

RIAU24.COM - BENGKALIS - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkalis, H. Tarmizi, S.P, M.Si mengatakan komoditi pangan khususnya beras merupakan kebutuhan penduduk yang paling mendasar. 

Oleh karena itu, perlu diupayakan ketersediaannya secara cukup, memenuhi standar gizi, harga terjangkau dan juga harus dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani. Sehingga petani tetap bergairah untuk mengusahakannya.

"Tantangan yang kita hadapi sekarang dan kedepan dalam upaya penyediaan pangan atau pemenuhan kebutuhan bahan pangan bagi penduduk akan semakin berat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk," ungkap Tarmizi, Selasa 18 Agustus 2020 petang kemarin.

Kemudian sambung Tarmizi, disisi lain perkembangan produksi pangan beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, hal ini disebabkan antara lain alih fungsi lahan yang semakin besar, luas tanam padi gogo yang semakin sempit dengan tumbuh besarnya tanaman karet dan sawit, perubahan iklim yang signifikan menyebabkan hama dan penyakit tanaman berkembang serta menurunnya minat generasi muda bekerja di sektor pertanian.

Menurut Tarmizi, ada dua hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi padi yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi. Peningkatan produksi melalui Ektensifikasi semakin sulit dilakukan mengingat luas lahan yang semakin terbatas. Oleh karena itu upaya intensifikasi untuk peningkatan produktifitas per hektar saat ini dan dimasa mendatang semakin penting dan harus ditingkatkan dalam upaya peningkatan produksi terus menerus untuk mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan.

Dalam upaya peningkatan produktifitas dan produksi tanaman pangan melalui intensifikasi, benih mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis. Ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas dibarengi dengan aplikasi teknologi budidaya lainnya seperti pengairan dan pemakaian pupuk berimbang mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produktifitas, produksi dan mutu hasil tanaman pangan.

"Untuk dapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan tersebut salah satu faktor yang berpengaruh adalah ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat serta penggunaannya secara konsisten oleh petani dalam setiap usaha taninya," katanya lagi.

Kemudian, pada saat ini minat petani dalam penggunaan varietas unggul  semakin meningkat seiring dengan meningkatnya tuntutan akan kebutuhan pangan, yang menjadi permasalahan saat ini adalah ketersediaan benih yang sangat sedikit dan tidak tersedia terus menerus. Hal ini antara lain disebabkan karena tidak adanya kegiatan penangkaran di setiap daerah. Kebutuhan akan benih sangat besar.

Untuk Kabupaten Bengkalis saja, dengan luas lahan penanaman padi, baik sawah tadah hujan maupun lahan padi gogo saat ini sekitar 2.992 Ha membutuhan benih untuk 1 kali penanaman atau IP 100 sebanyak 74,8 ton, jika kebutuhan benih 25 Kg/Ha. Saat ini  sebagian lahan padi di Kabupaten Bengkalis sekitar 700 Ha sudah mampu menerapkan IP 200, kebutuhan benih  tentu akan lebih meningkat lagi yaitu 92,3 ton. 

"Mirisnya benih-benih ini masih kita datangkan dari luar Kabupaten Bengkalis. Untuk saat ini dibeberapa lokasi seperti Kecamatan Rupat, Pinggir dan Talang Muandau penanaman padi sebagian belum bisa terlaksana karena benih yang belum tersedia," imbuhnya. (rilis)