Menu

Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Ahok DInilai tak Beri Efek Positif, Arief Poyuono: Copot Semua Direksi dan Komisarisnya

Siswandi 25 Aug 2020, 11:33
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Ilustrasi). Foto: int
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Ilustrasi). Foto: int

RIAU24.COM -  Pertamina saat ini tengah mendapat sorotan tajam. Hal itu menyusul laporan yang menyebutkan perusahaan plat merah itu mengalami kerugian sebesar Rp11 triliun, pada semester I 2020. Beragam tanggapan datang. Salah satunya, tertuju kepada sosok Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok. 

Sempat digadang-gadang bakal membuat BUMN yang memonopoli peredaran bahan bakar minyak di Tanah Air tersebut, keberadaan Ahok dinilai tak memberikan efek positif seperti yang diharapkan. Bukannya menjadi BUMN kompetitif, yang terjadi saat ii malah sebaliknya. 

"Sedari awal, masuknya nama Ahok di Pertamina mengundang kontroversi. Masuknya Ahok di Pertamina tidak bisa dilepaskan dari buah tangan kerja Jokowi atau restu dari Presiden," lontar Peneliti Insititut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata. 

Dilansir rmol, Selasa 25 Agustus 2020, Dian mengatakn, core bussiner Pertamina adalah marketing atau jualan sebagai produsen minyak nasional terbesar milik pemerintah. Hal Ini sangat bertolak belakang dengan latar belakang mau pun prestasi Ahok yang ada di jalur politik. 

“Jebloknya Pertamina dipastikan juga mengerek nama besar seorang Ahok. Harapannya, Ahok masuk Pertamina jadi BUMN kompetitif, eh ini tidak, malah sebaliknya," tamahnya. 

Karena itu, Dian menyarankan sebaiknya Ahok kembali ke habitatnya di dunia politik dan bukan di jalur lain seperti saat ini menjadi Komisaris Utama PT Pertamina. "Ada baiknya, Ahok kembali ke habitatnya, dunia politik. Karena Ahok meniti karir dan dibesarkan di jalur politik, bukan di jalur lain,” ujarnya. 

Sambungan berita: Copot Saja 
Halaman: 12Lihat Semua