Menu

Greenpeace Lakukan Penyelidikan Ketika Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Dekat Tumpahan Minyak Mauritius

Devi 27 Aug 2020, 09:51
Greenpeace Lakukan Penyelidikan Ketika Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Dekat Tumpahan Minyak Mauritius
Greenpeace Lakukan Penyelidikan Ketika Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Dekat Tumpahan Minyak Mauritius

RIAU24.COM Greenpeace telah meminta pemerintah Mauritius untuk melakukan "penyelidikan segera" setelah beberapa lumba-lumba yang mati terdampar di pantai negara pulau itu, sebulan setelah tumpahan minyak besar-besaran yang disebabkan oleh sebuah kapal yang kandas.

"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan bagi rakyat Mauritius," Happy Khambule, manajer kampanye iklim dan energi senior Greenpeace Afrika, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

"Greenpeace mengimbau pihak berwenang untuk melakukan otopsi yang cepat, transparan dan publik terhadap jenazah yang dikumpulkan."

Kapal MV Wakashio milik Jepang menghantam terumbu karang di lepas pantai pulau Samudra Hindia pada 25 Juli dan mulai menumpahkan minyak pada 6 Agustus, mendorong pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat lingkungan.

Tumpahan tersebut menyebar ke wilayah terumbu karang yang terancam punah, mempengaruhi ikan dan kehidupan laut lainnya, yang oleh beberapa ilmuwan disebut sebagai bencana ekologi terburuk di negara itu.

Dampak tumpahan masih berlangsung, kata para ilmuwan, dan kerusakan dapat memengaruhi Mauritius dan ekonominya yang bergantung pada pariwisata selama beberapa dekade. Kantor berita Associated Press pada Rabu mengutip kelompok lingkungan dan ahli yang mengatakan setidaknya 14 lumba-lumba mati terdampar di pantai Mauritius. Lumba-lumba lainnya terdampar di darat dan tampak sakit parah, menurut konsultan lingkungan Sunil Dowarkasing.

Halaman: 12Lihat Semua