Menu

Kelaparan dan Kemiskinan Sebabkan Eksodus Baru Dari Lebanon Pasca Ledakan Mematikan di Beirut

Devi 31 Aug 2020, 09:28
Kelaparan dan Kemiskinan Sebabkan Eksodus Baru Dari Lebanon Pasca Ledakan Mematikan di Beirut
Kelaparan dan Kemiskinan Sebabkan Eksodus Baru Dari Lebanon Pasca Ledakan Mematikan di Beirut

"Belum ada statistik yang akurat tentang efek ledakan, tetapi jumlah orang yang meninggalkan Lebanon pasti akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan sebagai akibatnya," kata Jawad Adra, pendiri dan mitra pengelola Information International.

"Kami sudah melihat eksodus massal."

Foto-foto ruang tunggu keberangkatan yang penuh sesak di Bandara Rafic Hariri telah beredar di media sosial karena banyak orang Lebanon dari seluruh penjuru mengatakan mereka ingin meninggalkan negara itu sejak ledakan itu. Namun menurut Adra, banyak dari mereka yang pertama keluar adalah keluarga kaya dan berkewarganegaraan ganda, menambahkan bahwa "kemampuan untuk pergi adalah hak istimewa".

"Banyak orang ingin pergi, tetapi tidak semua orang mampu atau memiliki aset seperti uang, pendidikan, kewarganegaraan lain atau kerabat di luar negeri untuk membantu," jelasnya, seraya menambahkan bahwa emigrasi juga bergantung pada kemauan negara tuan rumah untuk menerima warga Lebanon.

Beberapa negara telah menunjukkan solidaritas dengan Lebanon setelah ledakan itu dengan mempermudah proses imigrasi. Prancis kembali mengeluarkan visa untuk warga Lebanon setelah terhenti karena pandemi virus korona, sementara Kanada memperkenalkan langkah-langkah imigrasi khusus untuk membantu warga Lebanon dan Kanada yang tinggal di Lebanon kembali. Ide migrasi bukanlah hal baru di negara yang memiliki sejarah panjang "eksodus" karena perang bertahun-tahun, kelaparan dan ketidakstabilan politik dan krisis ekonomi.

"Puluhan ribu orang telah meninggalkannya selama 10 hingga 20 tahun terakhir, dengan demografi terbesar adalah profesional muda dan orang di bawah usia 45 tahun," kata Adra.

Halaman: 234Lihat Semua